Lepas Tim Kirap Satu Negeri, Gus Yaqut Ajak Masyarakat Bentengi NKRI

0
567

Sumber: nu.or.id

Merauke, Liputanislam.com—Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas melepas langsung tim Kirab Satu Negeri di Tugu Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), Jalan Raya Mandala, Merauke Minggu (16/9) siang. Gus Yagut sapaan akrabnya mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama membentengi dan menjaga keutuhan bangsa.

“Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam,” tegasnya.

Gus Yaqut mengingatkan bahwa saat ini ada ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen bangsa agar tidak diam menghadapi kelompok yang berupaya mengoyak keutuhan bangsa.

“Dalam situasi ini, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama juga harus dijadikan rahmah, atau sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang bangsa Indonesia,” ucapnya.

Gus Yaqut mengatakan, Kirab Satu Negeri digelar salah satunya dilatarbelakangi persoalan tersebut. Dia  yakin, semua rakyat Indonesia setuju dan mendukung tujuan-tujuan mulia ini. Karena, meskipun berbeda-beda suku, etnis, agama, bahasa, budaya, selera dan seterusnya, namun hakikatnya mempunyai lebih banyak kesamaan.

“Kita ini sama menghirup udara dari kolong langit Indonesia. Sama minum dari air bumi pertiwi; sama lahir, tumbuh dan mati di tanah nusantara; sama ingin membela agama, bangsa dan negeri dalam satu tarikan napas. Kita ini sama Indonesia,” tandasnya.

Pada Minggu (16/9) Tim Kirab Satu Negeri yang membawa Bendera Merah Putih berkeliling seluruh wilayah Indonesia serentak bertolak dari lima titik terluar. Kelima titik pemberangkatan adalah Sabang (Aceh), Nunukan (Kalimantan Utara), Miangas (Sulawesi Utara), Rote (NTT) dan Merauke (Papua). (ar/NU Online).

 

 

 

 

 

DISKUSI: