Keren! Mobil Hybrid Muhammadiyah Digerakkan Tenaga Surya dan Baterai

0
504

mobiltenagasuryasmksangepncerah

Surabaya, LiputanIslam.com – Bangga! Itulah kata yang diungkapkan pada prestasi anak-anak SMK Muhammadiyah yang mampu membangun mobil hybrid dengan dana 107 juta rupiah. Mobil yang digerakkan dengan tenaga surya dan baterai tersebut jika diproduksi secara massal, biaya perunitnya akan dibandrol sekitar 99 juta rupiah.

Riset terhadap mobil surya yang dinamai dengan Suryawangsa 2 ini terbilang melalui proses yang cukup panjang. Riset dasarnya dilakukan pada tahun 2009-2010, riset terapan pada tahun 2011-2012 yang akhirnya mampu melahirkan cikal bakal mobil hybrid Suryawangsa 2 yang dikembangkan dari Suryawangsa 1. Pada tahun 2013-2015 masih tetap dalam proses riset penyempurnaan dan pengembangan. Dan pada tahun 2016 diperkirakan Suryawangsa 2 ini sudah bisa menyentuh aspal dan diproduksi masal terbatas hingga 2020, seperti dilansir dari sangpencerah.com.

Hebatnya lagi, slogan mobil nasional benar-benar terwujudkan dari Suryawangsa 2 ini. Komponen dan parts yang digunakan Suryawangsa 2 ini sudah 90 persen buatan lokal bahkan merupakan produk hand made termasuk pula bodi mobilnya.

Alasan Suryawangsa ini diklaim sebagai mobil hybrid disebabkan karena digerakkan dengan dua sumber tenaga yang berasal dari tenaga surya dan tenaga baterai. Saat terik, mobil secara otomati digerakkan dengan sumber daya solarcell, sedangkan saat mendung atau malam hari, mobil digerakkan dengan tenaga baterai yang bisa diisi ulang daya listriknya.

Secara lengkap mikrobus berjenis Solar-Car ini diberi nama Suryawangsa 2 Arjuna type 4.0.

Dengan kapasitas baterai yang berjumlah delapan unit dengan tegangan 48 volt, 225 Ah jenis seal lead acid (basah) ini mampu mencapai jarak hingga 100 km. Untuk pengisian ulangnya masih membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6 jam, atau bisa juga diisi langsung menggunakan terik matahari selama lima hari dengan rata-rata mendapatkan sinar matahari selama lima jam.

Mobil yang telah disaksikan oleh Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin dan Mendikbud Anies Baswedan ini sangat diapresiasi keberadaannya. (fie)

DISKUSI: