Era Medsos, Muhammadiyah Harus Siap Menjadi Media Alternatif
“Mendekati 2019 perang maya semakin nyata. Medsos Muhammadiyah harus siap sebagai alternatif yang menyajikan sisi lain di tengah adanya media-media mainstream. Terlebih, yang bisa merusak citra Islam dan Muhammadiyah sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini banyak sekali konten-konten propaganda yang tersebar secara bebas di media sosial (medsos). Terlebih, sejak beberapa tahun terakhir ini, dunia Islam sering mendapat serangan Islamophobia yang banyak digencarkan melalui sosmed. Kelompok-kelompok tertentu sengaja memunculkan isu-isu miring yang menyudutkan tokoh-tokoh Islam.
Pada kesempatan itu, Mustofa juga mengingatkan masayarkat dan insan media khususnya portal medsos online Muhammadiyah untuk berhati-hati dan lebih bijak dalam menyebarkan suatu informasi. Menurutnya, postingan di medsos harus benar-benar dipikirkan tentang keakuratan dan kemaslahatannya. Jangan sampai informasi yang disebarkan malah merugikan masyarakat.
“Pikirkan sampai akhirat jika mau update ataupun posting di sosmed. Jangan asal sebarkan informasi. Jika kurang yakin kebenarannya, apalagi tidak bermanfaat, jangan mudah sebarkan informasi,” ujarnya.
Ia juga mengimbau, agar seluruh media Muhammadiyah yang ada seperti Media Mitra Muhammadiyah, Jurnalis Muhammadiyah, Speaker Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah, dan berbagai medsos Muhammadiyah untuk bersatu dan memperkuat jaringan sesuai dengan visi Muhammadiyah, yakni mencapai Islam Berkemajuan dan Indonesia Berkemajuan. (Ar/Suara Muhammadiyah).