SBY: Pilkada Langsung Perlu Dipertahankan
Jakarta, LiputanIslam.com — Di tengah kisruh mekanisme pilkada yang tengah digodok DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut angkat bicara dengan menyatakan bahwa sistem pilkada langsung cocok dengan dengan sistem presidensial yang dianut Indonesia. Rakyat pun telah terbiasa.
“Partai Demokrat, saya pribadi melihat ada dua aspek penting yang mesti kita lihat secara jernih. Pertama begini, sistem pemilihan kepala daerah langsung ini sudah berjalan selama 10 tahun. Rakyat sudah terbiasa,” kata SBY di akun YouTube Suara Demokrat, 14 September 2014.
Menurutnya, ada keterkaitan antara pilkada langsung oleh rakyat dengan sistem presidensial yang tengah dijalankannya. (Baca: Bupati Solok: Pilkada di DPRD, Dimintai 250 Juta Per Anggota)
“Ini juga segaris dengan sistem presidensial, dimana presiden dipilih secara langsung. Berbeda dengan sistem parlementer. Pemimpin, apakah perdana menteri atau jabatan yang setara, dipilih oleh parlemen, karena rakyat memilih parlemen,” papar SBY.
SBY ingin sistem yang telah berjalan sejak era reformasi tersebut dapat terus dijalankan. Ia pun mengingatkan perlunya dijaga sistem yang lahir dari alam demokrasi tersebut. (Baca: Pilkada dan Demokrasi Rivalitas)
“Kalau kita kembali pada pilihan kita, buah dari reformasi yang kita jalankan selama ini tentunya pilihan kepala daerah langsung itu mesti kita jaga dan pertahankan sebagaimana pula pemilihan presiden secara langsung,” ujar SBY.
Namun SBY juga mengingatkan masih maraknya politik uang dalam pilkada langsung.
“Kenyataannya, dalam 10 tahun ini pula banyak ekses yang terjadi dalam pemilihan bagi gubernur, bupati, maupun wali kota. Dalam pilkada, misalnya, banyak sekali ditengarai penggunaan uang yang tidak jelas. Apakah money politics ataukah penggunaan uang yang lain,” tutur SBY. (Baca: Aksi Demo di Berbagai Kota Dukung Pilkada Langsung)
Lebih jauh, SBY mengakui semua pilihan selalu ada plus dan minus, yakni pilkada langsung oleh rakyat atau oleh DPRD. Namun, SBY lebih melihat pilkada langsung perlu dipertahankan. Ia pun menjanjikan dalam dua hari ini Partai Demokrat akan memberikan pandangannya secara lengkap tentang RUU Pilkada.
“Kalau saya pribadi yang telah memimpin selama 10 tahun ini, kalau dulu kita ingin melaksanakan pemilihan secara langsung, ya itulah yang mestinya kita jaga. Tapi tidak boleh ya sudah itu saja, ada kok kelemahannya. Itu yang kita perbaiki secara fundamental. Itu yang Demokrat sedang pikirkan sekarang ini mudah-mudahan satu dua hari ini kami memiliki posisi yang tepat,” tutup SBY. (ph)