Perang Yaman, Ketika Turki Antusias Memenuhi Permintaan Bantuan Militer Saudi

0
3750

LiputanIslam.com –  Turki secara resmi mengumumkan solidaritas, simpati dan keberpihakannya kepada Arab Saudi atas serangan pasukan Ansarullah (Houthi) terhadap Saudi.

Tanpa tedeng aling-aling, Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataannya, menegaskan, “Turki berpihak kepada Saudi dan bangsanya atas serangan Houthi yang menyasar instalasi-instalasi minyak Saudi.”

Kementerian itu menambahkan, “Kami menyatakan prihatin atas serangan yang sudah menyasar ke berbagai wilayah Saudi belakangan ini, terutama yang menyasar Pelabuhan Ras Tanura dan instalasi Aramco di Dammam, Kerajaan Arab Saudi.”

Sikap resmi Turki ini tampaknya merupakan puncak dari kesefahaman di balik layar antara Turki dan Saudi menyusul permintaan Saudi kepada Turki untuk membantunya secara militer dalam perang Ma’rib di Yaman. Turki kemungkinan besar antusias merespon permintaan untuk ikut terlibat dalam perang di Ma’rib, terlebih karena Partai Reformasi Yaman yang berhalauan Ikhwanul Muslimin berpihak kepada Saudi.

Menurut beberapa laporan dari Suriah utara, Turki bergegas memenuhi permintaan Saudi itu dengan mempersiapkan militan bayarannya di Suriah untuk dikirim ke front-front tempur Yaman seperti yang pernah dilakukan Turki dalam perang di Libya dan Nagorno-Karabakh.

Dilaporkan bahwa intelijen Turki mulai mendata militan yang siap dikerahkan ke Yaman dengan iming-iming gaji yang sangat besar untuk mereka. Berbagai faksi dan kelompok militan di Idlib diseru untuk menyerahkan daftar nama anggota mereka untuk dikerahkan ke Yaman dan bertempur bersama kubu Saudi.

Ada pula informasi-informasi mengenai dimulainya kerjasama militer Turki-Saudi di Yaman di mana Ankara mendukung Riyadh dengan drone tipe Karayel. Berbagai sumber juga menyebutkan bahwa Turki sudah mulai mengangkut drone-drone tempur tipe Bayraktar ke Saudi, sebagai ganti dari terhentinya pasokan senjata ofensif Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan penghentian dukungannya kepada Perang Yaman dan menyerukan penghentian perang ini.

Di pihak lain, juru bicara militer Yaman kubu Sanaa yang bersekutu dengan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, Selasa (9/3), mengumumkan pihaknya telah menembak jatuh drone pengintai Karayel buatan Turki yang ada di tangan pasukan Saudi di angkasa daerah Al-Maraziq, provinsi Jawf, Yaman. Menurut Saree, drone itu tertembak ketika sedang menjalankan “misi agresif”.

Jika benar ada kerjasama militer Turki-Saudi Yaman serta ada permintaan Saudi kepada Turki untuk bantuan senjata dan pasukan militan bayaran dari Suriah, maka yang tanda besar yang membayang sekarang ialah berkenaan dengan tipe hubungan Saudi-Uni Emirat Arab (UEA) serta sikap Abu Dhabi terhadap aliansi baru Saudi-Turki, demikian pula tipe hubungan Saudi-Mesir yang belakangan ini melemah.

Pertanyaan berikutnya ialah bagaimana sikap Iran terhadap kerjasama militer Saudi-Turki, dan bagaimana pula interaksi AS nanti terkait dengan perkembangan ini. (mm/raialyoum)

Baca juga:

Menteri Yaman: Kami Bangga Berjuang bersama Kelompok Perlawanan

Gemuruh Serangan Yaman Gemparkan Jeddah, Puluhan Penerbangan Dibatalkan

Foto Satelit, Situs Militer Saudi di Lanud King Khalid Luluh Lantak Diterjang  Rudal Presisi Yaman

DISKUSI: