Hadapi Koalisi Saudi, Yaman akan Mulai Tahap “Kepedihan Besar”

0
761

LiputanIslam.com-Di ambang rekonsiliasi negara-negara Arab di Teluk Persia, yang Trump berusaha untuk mencatatnya sebagai prestasi dirinya, Koalisi Saudi masih terus melanjutkan agresinya ke Yaman.

Hal ini mendorong Tentara dan Komite Rakyat Yaman untuk memulai operasi “Kepedihan Besar” untuk memperkuat tindakan preventif dan menghentikan agresi Koalisi Agresor.

Beberapa hari lalu, anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali al-Houthi menyarankan Koalisi Saudi agar serius menghentikan agresi militernya.

Ia mengancam, jika negara-negara dalam Koalisi ini masih bersikeras melanjutkan kejahatan mereka, Yaman terpaksa memulai tahap Kepedihan Besar, yang merupakan jawaban atas agresi dan blokade di tahun 2021.

Pesan dari al-Houthi disusul oleh statemen Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree. Ia menyatakan, semua titik vital di Saudi dan UEA berada dalam jangkauan rudal dan pesawat nirawak Yaman.

Saree mengingatkan, meski Tentara dan Pasukan Rakyat Yaman hanya memiliki fasilitas dan peralatan sedikit, namun kalkulasi militer lebih berpihak kepada mereka.

Statistik Kemenhan Yaman pada tahun lalu menunjukkan, Pasukan Yaman telah meredam 683 operasi serangan antek Saudi di berbagai front. Pasukan Yaman juga sukses menewaskan dan melukai 15.366 serdadu Koalisi Saudi.

Kerugian yang diderita kendaraan-kendaraan tempur Koalisi mencakup ribuan mobil, kendaraan lapis baja, tank, dan crane, yang semuanya dihancurkan Unit Anti Lapis Baja Yaman dalam 678 operasi militer.

Selain itu, lebih dari 100 kendaraan militer yang mengangkut personel dan perangkat militer juga telah dihancurkan. Sekitar 35 lapis baja, 20 tank, dan 21 buldoser juga telah dimusnahkan.

Pasukan Yaman mencatat 88 operasi serangan dengan senjata berat dan peluncur mortir, serta 413 serangan ke basis-basis musuh. Unit Penembak Jitu Yaman juga telah melancarkan lebih dari 15.481 operasi.

Statistik Kemenhan Yaman menunjukkan operasi-operasi ini sukses memangsa 81 perwira militer Saudi di front Asir dan Najran, 324 serdadu bayaran Sudan, 14.220 milisi Mansour Hadi serta anasir al-Qaeda dan ISIS.

Dari sisi lain, operasi rudal Yaman juga telah meningkat secara signifikan. Menurut statistik, Yaman telah menembakkan 253 rudal balistik terpandu. 178 di antaranya telah menghantam basis Koalisi di dalam Yaman, Sementara 75 rudal balistik terpandu, yang meliputi 20 rudal Badr B, 30 rudal Badr 1, 12 rudal tipe yang belum diketahui, 7 rudal Quds 1 dan 6 rudal Dzulfiqar, telah menggempur wilayah Saudi.

Saree menyatakan, Yaman telah melakukan lebih dari 5 ribu serangan udara dan pengintaian dengan drone-drone buatan lokal. 267 operasi dilakukan di wilayah Saudi dan 180 operasi dilancarkan di front dalam negeri. Ia mengatakan, 99 persen operasi itu berjalan dengan sukses.

Semua statistik ini menunjukkan betapa jauh kemajuan yang telah dicapai Pasukan Yaman. Ini juga menandakan bahwa Yaman bisa membuat sebuah kalkulasi baru di tahun 2021; kalkulasi yang bisa menciptakan operasi preventif dan memaksa musuh untuk menghentikan serangan biadabnya atas rakyat Yaman. Juga bisa mengakhiri blokade yang didukung AS dan Barat, yang telah membuat rakyat Yaman kelaparan. (af/alalam)

Baca Juga:

Ansarullah Yaman Sambut Baik Pemulihan Hubungan Saudi-Qatar

Perang Yaman Sudah Berlangsung 2100 Hari, Ini Rincian Jumlah Korban dan Kerusakan

DISKUSI: