Aksi Walkout Dikecam Publik, Ibas Minta Maaf
Jakarta, LiputanIslam.com— Derasnya kecaman publik terhadap Partai Demokrat (PD) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memaksa Ibas, Sekjen PD sekaligus putra bungsu SBY angkat bicara. Ia minta maaf kepada rakyat atas walkout-nya PD pada saat sidang paripurna.
“Kami sangat kecewa dan sedih apalagi sudah melalui proses panjang dan melelahkan. Aksi walkout merupakan bentuk jawaban Fraksi PD atas kekecewaan kami dengan tidak diterimanya usulan kami berikut solusi perbaikan,“ demikian keterangan tertulis Ibas, seperti dilansir Tribunnews.com, 27 September 2014. (baca: Persembahan Netizen untuk Presiden: Tagar #ShameOnYouSBY)
Ibas juga meminta maaf kepada masyarakat apabila Fraksi PD belum berhasil menjalankan kehendak rakyat secara utuh. Dia menolak mengomentari beragam tudingan yang diarahkan kepada fraksi dan partainya.
“Mohon maaf rakyat Indonesia, Fraksi PD belum berhasil menjalankan kehendak rakyat secara utuh,” tambahnya.
Sekjen PPP: Walkout Merupakan Strategi Demokrat
Sekjen PPP Romahurmuziy menilai, keputusan Partai Demokrat walkout dari sidang paripurna saat membahas Undang-undang Pilkada merupakan strategi yang sudah dirancang oleh Partai Demokrat. (Baca: KontraS Galang Dukungan Untuk Batalkan UU Pilkada)
“Desainnya memang begitu. Yang kita pahami, excuse semalam dengan cara walkout-nya itu sesuai dengan apa yang didesain sejak awal,” ujar Romy, seperti dilansir Kompas.
Menurut Romy, reaksi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mengaku kecewa dengan keputusan Pilkada melalui DPRD pun merupakan pemanis politik. Romy mengatakan, reaksi SBY untuk sekadar melengkapi strategi Partai Demokrat untuk tetap mendukung suara Koalisi Merah Putih.
“Itu langkah dari melengkapi skenario, political gimmick,” ujarnya. (baca: Berbagai Elemen Masyarakat Siap Gugat UU Pilkada ke MK)
Ruhut Sitompul: Walkout Adalah Perintah SBY
Ruhut Sitompul, politisi PD mengaku, dia memutuskan walkout setelah diperintah oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Menurut Nurhayati, Presiden SBY memberikan pesan singkat yang memerintahkan semua anggota fraksi untuk meninggalkan ruangan.
“Dapat SMS dari Max Sopacua sama Ibu Nurhayati, ya sudah, (katanya) dari SBY, ya sudah. (Mau lakukan) apa lagi?” ujar Ruhut.
Menurut Ruhut, sebagai salah satu loyalis SBY, dia pun menuruti perintah itu. Dia lalu menyebut bahwa enam anggota Fraksi Partai Demokrat yang menentang perintah fraksi dengan bertahan di dalam ruangan adalah anggota DPR yang tak terpilih lagi sehingga tidak memiliki beban apa pun. (baca: Pilkada Tak Langsung Disahkan, SBY Mengaku Kecewa)
Saat ditanyakan soal kekecewaan SBY atas pilihan Demokrat itu, Ruhut mengaku tidak tahu. Dia pun heran lantaran selain Nurhayati, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua juga mengutarakan hal yang sama bahwa ada pesan singkat langsung dari SBY, yang memerintahkan untuk walkout. (ph)