Ekonom Prediksi Inflasi Maret 2020 sebesar 0,15 persen

0
581

Sumber: beritasatu.com

Jakarta, LiputanIslam.com— Peneliti senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI memperikarakan inflasi pada bulan Maret 2020 sebesar 0,15 persen secara bulanan. Angka tersebut lebih rendah dari Februari 2020 sebesar 0,28 persen.

“Walaupun wabah covid-19 mulai terjadi di Indonesia, tekanan infalsi di bulan Maret 2020 relatif rendah, terutama karena pasokan bahan makanan relative terjaga dan beberapa daerah di Indonesia mulai memasuki musim panen padi,” kata Eric, Senin (30/3).

Dia mengatakan, inflasi berasal dari kenaikan beberapa harga komoditas, seperti emas perhiasan, telur, gula pasir, dan bawang merah.

Baca: BI Prediksi Inflasi Maret 0,13 Persen

Menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus menjaga tekanan inflasi ke depan dengan menjaga ketersediaan pasokan bargang dan jasa, khususnya terkait pangan dan sembilan bahan pokok.

Selain itu, kata dia, pemerintah perlu menjaga pendapatan masyarakat. Salah satunya dengan tidak mengimpor bahan pangan yang produknya sedang panen di dalam negeri.

“Misalnya padi atau garam. Karena ini akan berdampak negative pada pendapatan petani dalam negeri,” ucapnya.

Sementara itu, prediksi BI terhadap inflasi Maret 2020 lebih rendah dari Eric. BI memprediksi inflasi pada Maret mencapai 0,13 persen. Angka ini berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan BI.

“Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV Maret 2020 sampai dengan minggu keempat diperkirakan sebesar 0,13 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya,” kata BI.

Penyumbang inflasi berasal dari komoditas emas perhiasan, jeruk, telur ayam ras, dan gula pasir. Kemudian, bawang merah, kangkung, bayam, nasi dengan lauk, dan bahan bakar rumah tangga. (sh/kontan/investordaily)

 

DISKUSI: