Dipaksa Mundur dari All England, Ini Kerugian Materi Atlet Independen Indonesia

0
1217

Ekspresi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat menjalani laga perempat final BATC 2020 yang digelar di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, pada Jumat (14/2/2020). Sumber: Badmintonskor.id Indonesia

Jakarta, LiputanIslam.com– Pemain ganda putra Indonesia yang berstatus sebagai pemain independen, Mohammad Ahsan, angkat bicara soal pelarangan bertanding di All England 2021 dan kerugian materi yang ia hadapi.

Sebelumnya, diketahui tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021) pagi WIB karena berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, penumpang harus melakukan karantina jika berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19. Karantina harus dilakukan selama 10 hari.

Keputusan itu jelas merugikan tim Indonesia, terutama pemain independen yang harus menggunakan uang pribadi untuk mengikuti turnamen ini.

Dari tujuh atlet Indonesia yang berangkat ke Inggris, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah satu-satunya pasangan yang berstatus sebagai pemain independen.

Melalui fitur Instagram Live, Mohammad Ahsan pun menceritakan biaya yang ia dan Hendra Setiawan keluarkan demi bertanding di turnamen level Super 1.000 tersebut.

“Sebagai pemain independen, saya sia-siap kena tagihan haha. Pulang bayar hotel lagi. Ini risiko. Nanti akan nambah lagi biayanya. Biayanya berapa? Tanya nih manajernya,” ujar Mohammad Ahsan dikutip dari Badminton Talk.

“Kurang lebih segitu (Rp 50 juta). Visa saja pakai yang kilat, 5 juta,” ujar Hendra Setiawan menyahut obrolan.

Sementara itu, sebelumnya Hendra Setiawan juga sudah berkomentar melalui unggahan video di akun YouTube miliknya. Hendra Setiawan berharap tim Indonesia bisa segera pulang ke Tanah Air.

“Paling tidak kita boleh pulang, ngapain di sini? Terutama untuk kami berdua (dan Mohammad Ahsan),” kata Hendra Setiawan. “Buang-buang waktu, buang-buang uang juga. Kami kan biaya sendiri. Belum sampai di Jakarta isolasi lagi,” tuturnya. (ra/kompas)

DISKUSI: