[Video:] Sejumlah Perwira MOSSAD Dikabarkan Tewas akibat Serangan Rudal Iran ke Arbil

Vila milik seorang pengusaha Kurdi di Erbil, Irak, hancur dihantam rudal Iran karena diketahui dipakai dalam kegiatan intelijen MOSSAD.
Baghdad, LiputanIslam.com – Sumber-sumber terpercaya mengungkap bahwa markas intelijen Israel yang menjadi target serangan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran merupakan markas utama, dan bahwa markas itu pula yang bertanggungjawab atas operasi intelijen anti-Iran.
“Markas keamanan intelijen Israel yang dibom Iran hari ini di Kurdistan adalah markas operasi utama, bukan sekunder, bagi badan Mossad Israel,” ungkap narasumber kepada salur berita Mayadeen yang berbasis di Lebanon, Ahad (13/3).
“Empat perwira Israel, termasuk satu perempuan, tewas, dan tujuh orang terluka, empat di antaranya kritis. Markas ini pula yang bertanggungjawab atas opersi intelijen dan agresi anti-Iran belakangan ini,” lanjutnya.
Menurut sumber-sumber itu, pada 14 Februari lalu, enam unit drone Israel terbang di Kurdistan Iran dan menyerang sebuah kamp militer di Kermanshah Iran “hingga menyebabkan kerugian di kamp Kermanshah”.
“Badan-badan pemantau Iran dan badan-badan keamanannya memastikan bahwa pusat komando (Mossad) di dekat resor Saladin adalah pihak pengambil keputusan dan pelaksana,” terang sumber itu.
Dia menambahkan, “Serangan rudal Iran hari ini menyasar pusat intelijen militer di Kurdistan itu secara akurat dan pasti.”
Menurut IRNA, situs berita Irak Al-Maloomah mengutip keterangan sumber-sumber pejabat bahwa beberapa perwira intelijen Mossad terbunuh dan beberapa lainnya terluka dalam serangan itu.
Media resmi Iran melaporkan bahwa IRGC mengaku bertanggung jawab atas penembakan 12 rudal balistik di Erbil, ibu kota wilayah Kurdistan Irak, pada dini hari Ahad, dan menyatakan bahwa serangan itu menyasar “markas strategis” Israel di sana.
Kementerian Dalam Negeri wilayah Kurdistan menyatakan bahwa tak kurang dari 12 rudal balistik jatuh di Erbil pada pukul 01.00 waktu setempat, dan menyasar gedung baru konsulat AS dan daerah perumahan yang berdekatan.
IRGC menegaskan, “Setiap pengulangan serangan Israel akan ditanggapi dengan tanggapan yang sengit, tegas dan menghancurkan.”
Serangan IRGC tersebut mengundang kecaman dari berbagai pihak di Irak. Kemlu Irak bahkan memanggil dubes Iran untuk menyampaikan nota protes yang menyebut serangan itu pelanggaran terbuka atas kedaulatan Irak.
AS juga mengutuk keras serangan itu. Seorang juru bicara Kemlu AS menyebut serangan itu ” keterlaluan”, namun dia memastikan tak ada orang AS yang terluka atau fasilitas pemerintah AS yang rusak di Erbil.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Washington sedang bekerja untuk membantu Irak mendapatkan kemampuan pertahanan rudal. (mm/alalam/almayadeen/raialyoum/fna)