Zarif: Sanksi Baru AS Bertujuan Mengalihkan Perhatian Dunia Dari Kasus Khashoggi
Teheran, LiputanIslam.com – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) menerapkan sanksi baru terhadap Iran dengan tujuan mengalihkan perhatian dunia dari kasus pembantaian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di konsulat negaranya di Istanbul, Turki.
Kecaman ini dinyatakan Zarif melalui halaman Twitternya, Rabu (24/10/2018), sembari mempersoalkan tindakan AS mencantumkan beberapa nama orang Iran dalam sembilan “teroris” dengan dalih telah memfasilitasi Taliban.
“Menteri Keuangan AS bersamaan dengan kunjungannya ke Saudi telah menerapkan sanksi terhadap Iran dengan dalih Iran menyokong kelompok Taliban yang justru memusuhi Iran, demi mengalihkan perhatian dari tema-tema utama terkait skandal Saudi di Istanbul dan Yaman.”
Zarif menambahkan bahwa Taliban bernegosiasi justru dengan AS, bukan dengan Iran.
Selasa lalu negara-negara Arab Teluk bersama AS telah membuat daftar sembilan teroris yang terkait dengan gerakan Taliban yang bersarang di Afghanistan.
Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan bahwa Saudi dan AS selaku dewan pimpinan Pusat Penargetan Pembiayaan Teroris (TFTC) serta Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Oman sebagai anggota pusat ini telah membuat daftar sembilan teroris, termasuk beberapa orang Iran yang dituduhnya memfasilitasi Taliban.
Sesuai langkah ini sembilan orang itu diboikot dan semua aset, properti, dan keuntungan mereka dibekukan di negara-negara tersebut.
Jurnalis ternama Saudi Jamal Khashoggi menghilang sejak 2 Oktober lalu, dan 18 hari setelahnya pemerintah Saudi baru mengakui keterbunuhan Khashoggi di dalam konsulatnya di Istanbul, namun dengan narasi yang diragukan kebenarannya oleh berbagai negara Barat dan organisasi HAM dunia, yaitu narasi bahwa “15 orang Saudi telah dikirim ke Turki untuk menemui Khashoggi pada 2 Oktober lalu untuk memberikan peringatan kepadanya dan menculiknya tapi Khashoggi kemudian terbunuh dalam perkelahian yang terjadi karena dia melawan.” (mm/raialyoum)