Yaman Dilanda Unjuk Rasa Akbar Anti Normalisasi Hubungan Dengan Israel
Sanaa, LiputanIslam.com – Jutaan orang Yaman, Ahad (17/2/2019), berkonsentrasi dan berpawai di lebih dari 20 titik yang tersebar di beberapa provinsi Yaman untuk berpartisipasi dalam aksi “Berlepas Diri Dari Pengkhianat” yang menolak dan mengutuk normalisasi hubungan Arab dengan Israel yang belakangan ini dilakukan secara terbuka setelah semula secara diam-diam.
Gelombang kemarahan menyebar di Yaman dan mengecam partisipasi Arab dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Warsawa yang mempromosikan normalisasi hubungan Arab dengan Israel.
Rakyat Yaman meluapkan kemarahan itu melalui aksi demo besar-besar yang diikuti oleh jutaan orang di berbagai kota di sejumlah besar provinsi dengan slogan “berlepas tangan dari para pengkhianat.”
Di Sanaa, ibu kota Yaman, unjuk rasa akbar mengutuk pelibatan nama Yaman dalam proses normalisasi hubungan dengan Israel, dan menekankan komitmen mereka kepada cita-cita Palestina dan pembebasan kota al-Quds (Yerussalem).
Di provinsi Taiz, tiga demonstrasi terjadi di lokasi yang berbeda. Di provinsi Hajjah, para demonstran berkonsentrasi di kota Hajjah, Aman, Kahlan, Kahlan al-Sharaf, Tihama, alun-alun Ar’am, dan Aflh al-Sham.
Di provinsi Bayda warga setempat turun di jalanan kota yang menggunakan nama yang sama dan kota Radaa.
Di provinsi Mahwit, penduduk membanjiri kota Imran dalam pawai “Berlepas Diri Dari Pengkhianat”, sebagaimana penduduk juga turun ke jalanan kota Qafla Atar di provinsi Amran.
Lautan massa juga mengalir ke kota Dhamar dan kota Ibb, dan pawai serupa juga terjadi di provinsi Al-Jawf, Al-Dalea, Hodeidah, Taiz dan Ibb.
Para demonstran menyatakan penolakan mereka terhadap semangat normalisasi hubungan dengan Israel yang juga diusung oleh perwakilan pemerintahan Abd Rabbuh Mansour Hadi pada KTT Warsawa, dan mengutuk duduknya perwakilan itu di samping Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Kubu Hadi Bersanding Dengan Netanyahu, Ansarullah Serukan Unjuk Rasa Akbar Di Yaman
Para demonstran menekankan prinsip bangsa Yaman dalam mendukung perjuangan Palestina dan pembebasan kota suci Al-Quds.
Pemimpin Gerakan Ansarullah (Houthi), Sayyid Abdul Malik al-Houthi, dalam sebuah pernyataan pada dua hari sebelumnya menyerukan kepada seluruh anak bangsa Yaman agar berpartisipasi dalam pawai unjuk rasa akbar pada hari Ahad (17/2/2019) untuk menandai “keberlepasan diri dari para munafikin pengkhianat” dan demi menegaskan keteguhan mereka pada pendirian, iman, dan kontinyuitas mereka dalam melawan agresi. (mm/alalam)