Ultimatum Berakhir, Qatar Menolak Desakan Kubu Arab Saudi

0
373

Doha, LiputanIslam.com –  Pemerintah Qatar telah menyampaikan penolakannya terhadap ultimatum blok Saudi beberapa jam menjelang berakhirnya tenggat waktu 10 hari yang mereka tetapkan untuk Qatar, Minggu (2/7/2017).

Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir menuding Qatar mendukung teroris dan mendekati Iran. Mereka lantas memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar sebelum kemudian memblokade Qatar. Ultimatum yang berakhir Minggu malam itu diajukan oleh kepada Qatar pada 22 Juni lalu dan berisikan tuntutan antara lain penutupan stasiun TV Al-Jazeera, penurunan taraf hubungan dengan Iran, dan penutupan pangkalan militer Turki di Qatar.

Menlu Qatar Mohammad Bin Abdulrahman al-Thani dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Menlu Italia, Angelino Alfano, di Roma Sabtu (1/7/2017), mengatakan, “Negara-negara pemblokade telah menyusun daftar permintaan untuk ditolak.”

Media di negara-negara Teluk, Minggu, menyebut pernyataan Menlu Qatar ini sebagai sikap resmi pemerintah Qatar sehingga tekanan terhadap negara kecil namun kaya gas alam ini meningkat. Koran al-Bayan terbitan UEA menyebut para pejabat Doha sedang menggiring Qatar kepada masa depan yang tak jelas dan akan mendapat “sanksi telak” atas penolakannya.

Koran al-Riyadh terbitan Saudi di halaman pertamanya menyebut  Qatar takabur dan sengaja membangkitkan eskalasi.

Menlu Qatar menambahkan, “Permintaan itu menyalahi undang-undang internasional dan ditujukan bukan untuk menumpas terorisme, melainkan berkaitan dengan kedaulatan kami, melanggar kedaulatan pemerintah Qatar, menerjang kebebasan pers, dan menerapkan keadaan anti pemerintah Qatar.”

Dia juga mengatakan, “Sekarang kami melihat di channel-channel negara-negara pemblokade terdapat agitasi untuk kekerasan dan penerapan aksi teror pada pemerintah Qatar. Ini menunjukkan standar ganda yang diikuti oleh negara-negara ini serta kelemahannya dalam bersaing dengan channel Al-Jazeera. Pemerintah Qatar ingin melakukan dialog, tapi harus sesuai dengan prinsip dan persyaratan yang tepat.” (mm/rayalyoum)

DISKUSI: