Turki Akan Perluas Operasi Militer Di Suriah, Trump Minta Erdogan Membatasinya

0
358

Washington, LiputanIslam.com –  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membatasi operasi militernya terhadap milisi Kurdi di Afrin, provinsi Aleppo,Suriah utara.

Sebagaimana dinyatakan Gedung Putih, permintaan itu dinyatakan Trump dalam kontak telefon dengan Erdogan, Rabu (24/1/2018), dan dia juga mengimbau Turki agar menghindari “tindakan yang dapat menyebabkan konfrontasi antara pasukan Turki dan pasukan AS.”

Trump menekankan keharusan “konsentrasi upaya semua pihak untuk mengalahkan kelompok teroris IS (Negara Islam Irak dan Suriah/ISIS)”, namun dia mengakui bahwa Turki bisa saja berhak cemas di bidang keamanan terkait perkembangan situasi di Suriah utara.

Sehari sebelumnya, Menlu Turlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa operasi militer Turki bersandi “Tangkai Zaitun” itu bisa jadi akan meluas hingga menjangkau kota Manbij dan berbagai kawasan lain di timur Sungai Furat.

“Operasi ini menyasar kawasan Afrin, tapi ancaman juga datang dari Manbij. Unit Perlindungan Rakyat (YPG) menyerang Turki dari kawasan ini,” ungkap Cavusoglu, dalam wawancara dengan TV France24 ketika berkunjung ke Paris.

YPG adalah milisi Kurdi yang menguasai kawasan tersebut. Turki menuding YPG sebagai bagian dari milisi Partai Pekerja Kurdi Turki (PKK) yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris, sementara AS bersekutu dengan milisi Kurdi Suriah.

“Kami sebagai orang Turki harus memusnahkan ancaman di mana saja. Sejauh ini Afrin adalah sasaran, tapi di masa mendatang bisa jadi kami juga melancarkan operasi di Manbij dan timur Sungai Furat,” lanjutnya Menlu Turki.

Ditanya bagaimana jika operasi militer yang dimulai sejak 20 Januari lalu itu akan menyulitkan AS, dia mengatakan, “Saya tidak bersepakat dengan pihak manapun, kami harus membasmi ancaman yang menyasar Turki.”

Erdogan sendiri menyatakan bahwa pasukan Turki akan meningkatkan operasinya di wilayah Suriah untuk menumpas “teroris” hingga ke kota Manbij yang semula dikuasai ISIS namun kemudian direbut oleh milisi Kurdi.

“Dimulai dari Manbij, kami akan menghancurkan permaianan di perbatasan kami ini, dan kami akan sepenuhnya membersihkan kawasan kami dari keburukan ini dengan menumpas para teroris,” tegasnya, sebelumnya kontak telefon dengan Trump, Rabu.

Erdogan menyatakan bahwa sebanyak 268 “teroris” tewas di Afrin, namun milisi Kurdi menyatakan hanya tujuh orang anggotanya yang terbunuh.  (mm/rayalyoum/alalam)

DISKUSI: