Trump Mengklaim Strateginya Di Suriah Tidak Berubah
Washington, LiputanIslam.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menepis anggapan bahwa dia telah mengubah strateginya di Suriah dengan meninggalkan beberapa pasukan AS di sana untuk suatu periode, meskipun sebelumnya jelas-jelas telah mengumumkan rencana penarikan semua pasukan AS dari Suriah.
“Tidak, tidak. Kami akan meninggalkan 200 orang di sana dan 200 lagi di tempat lain yang lebih dekat ke Israel,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (20/3/2019), ketika ditanya apakah ia telah berbalik arah.
Satu kontingen pasukan AS akan ditempatkan di timur laut Suriah sebagai bagian dari pasukan multinasional dengan misi “membantu mencegah kebangkitan ISIS” dan mencegah konfrontasi pasukan Turki dengan milisi Kurdi yang didukung AS.
Sedangkan sisanya akan berada di al-Tanf, Suriah, di sebuah pangkalan di dekat perbatasan Suriah-Yordania, dengan dalih demi memungkinkan AS memantau dan menarget sisa-sisa ISIS yang beroperasi di sebelah barat Sungai Eufrat.
Kehadiran militer AS di Suriah juga ditujukan untuk membantu Israel mencegah akses Iran dan sekutunya ke jalan raya strategis yang menghubungkan Suriah dengan Irak dan melintas di dekat pangkalan al-Tanf.
Trump kemarin memperlihatkan selembar kertas untuk mendukung klaim keberhasilan melawan ISIS, serta menunjukkan dua peta wilayah kontrol kelompok teroris ISIS di Irak dan Suriah, sembari menyebutkan bahwa peta itu “baru saja keluar 20 menit yang lalu.”
“Pada malam pemilu tahun 2016, semuanya yang merah adalah ISIS,” kata Trump sembari menunjuk ke warna merah dalam peta.
“Sekarang di bagian bawah, tidak ada merah… Sebenarnya, ada sebuah tempat kecil, yang akan hilang malam ini,” lanjutnya.
Trump mengumumkan rencananya untuk menarik pasukan AS dari Suriah pada akhir tahun lalu. Pengumuman ini mengejutkan para pejabat dan sekutu AS serta memicu pengunduran diri Menteri Pertahanan AS Jim Mattis serta utusan Trump untuk perang melawan ISIS, Brett McGurk. (mm/cnn)