Terungkap, Saudi Pekerjakan 50-an Pilot Asing Untuk Ganyang Yaman
Surat kabar al-Manar terbitan Baitul Maqdis, Palestina, Selasa lalu (4/5) melaporkan bahwa pemerintah Arab Saudi telah mempekerjakan tak kurang dari 47 pilot dari negara-negara Barat dalam serangan udara ke Yaman yang dimulai sejak 26 Maret lalu dengan sandi “Badai Mematikan”.
Keterangan sumber-sumber diplomatik yang didapat al-Manar menyebutkan bahwa selain 47 pilot Barat, dua pilot dari negara Arab Teluk Persia dan enam pilot Pakistan juga “dibeli” oleh rezim Saudi untuk menggempur Yaman.
Berdasarkan laporan-laporan intelijen, sumber-sumber itu juga mengatakan bahwa pesawat-pesawat pengintai AS dan badan-badan intelijen Barat juga berlomba membekali jet-jet tempur koalisi pimpinan Saudi dengan data-data dan informasi mengenai tempat-tempat yang layak dijadikan sasaran hujan bom dari angkasa. Tragisnya, gedung-gedung sekolah, rumah sakit serta fasilitas distribusi air, listrik dan bahan bakar juga tak luput dari badai bom Saudi cs.
Sumber-sumber itu menambahkan bahwa di Kementerian Pertahanan Saudi terdapat “kamar operasi agresi” yang menampung sejumlah negara pendukung pesta darah di Yaman.
Surat kabar al-Manar juga melaporkan adanya bantuan rezim Zionis Israel untuk hajatan keluarga al-Saud tersebut.
“Sumber-sumber diplomatik itu juga menyebutkan bahwa pesawat-pesawat transportasi militer Israel dari waktu ke waktu juga melakukan bongkar pasokan amunisi, terutama rudal-rudal udara ke darat , di pangkalan-pangkalan militer Saudi agar gudang-gudang amunisi Saudi tetap penuh dan kebengisannya terhadap orang-orang Yaman dapat berlanjut,” pungkas al-Manar.
Laporan lain dari kantor berita resmi Iran, IRNA, Rabu (6/5) memberitakan jet tempur Saudi dalam serangan terbarunya masih menggunakan bom-bom terlarang. Disebutkan bahwa dalam peristiwa terbaru senjata itu digunakan Saudi dalam serangannya ke beberapa kawasan di provinsi Ma’rib hingga menimbulakan ledakan-ledakan hebat dan kebakaran dalam skala luas.
Sementara itu, TV al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon melaporkan bahwa sumber-sumber Yaman memastikan empat pangkalan militer Saudi wilayah perbatasan Saudi-Yaman di provinsi Najran masih dikuasai oleh kelompok-kelompok pasukan adat Yaman yang menyerbu masuk ke wilayah Saudi sejak beberapa hari lalu.
Menurut mereka, tentara Saudi berusaha merebut kembali pangkalan-pangkalan itu namun belum berhasil, dan malah lebih dari 300 roket menyasak kota Najran, Arab Saudi.
Al-Mayadeen juga menyebutkan bahwa dalam waktu dekat ini pasukan adat Yaman akan memublikasikan gambar-gambar sejumlah tentara Saudi yang ditawan oleh pasukan adat Yaman. (mm)