Terpengaruh Saudi, OKI Jadi Sudutkan Iran dan Hizbullah
Sebagaimana dilaporkan Anadolu, dalam komunike KTT yang tak selesai dibacakan pada sesi penutupan, OKI menyerukan kepada Iran supaya tidak “mencampuri urusan internal” negara-negara anggota organisasi ini, dan berhenti mendukung gerakan muqawamah (perlawanan anti Isral) yang dalam komunike itu disebut sebagai gerakan terorisme.
Ditegaskan bahwa hubungan Iran dengan negara-negara Islam lainnya “harus berlandaskan prinsip kerukunan hidup bertetangga, tidak campur tangan dalam urusan internal negara-negara,” dan “perselisihan hendaknya diselesaikan melalui jalur damai, dan menghindari penggunaan senjata dan ancaman penggunaan senjata.”
Sesuai selera Saudi pula, OKI mengungkit lagi peristiwa serangan demonstran yang terjadi Januari lalu terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan Konsulatnya di Masyhad, Iran. OKI mengecam peristiwa yang disesali oleh Iran sendiri itu serta menolak protes Iran terhadap hukuman mati yang dijatuhkan rezim Saudi terhadap ulama reformis Syiah Saudi Syeikh Nimr al-Nimr.
OKI juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan para pejuang Hizbullah Lebanon tak lain adalah aksi teror yang mengganggu keamanan dan stabilitas negara-negara anggota OKI.
KTT OKI ke-13 tidak mengecam campurtangan Saudi di Bahrain dan serangannya terhadap Yaman, dan tidak pula menghasilkan sesuatu yang baru dalam isu Palestina. Dalam isu Palestina, OKI hanya menegaskan keharusan adanya konferensi internasional secepatnya untuk menggalang dukungan internasional kepada rakyat Palestina dan menghentikan pendudukan Israel.
Isu konflik Suriah juga disinggung dengan menegaskan bahwa OKI “sangat prihatin terhadap berlanjutnya kekerasan dan pertumpahan darah di Suriah.” (mm)