Suriah Laporkan Kepada Sekjen PBB Kolaborasi Israel Dengan Teroris Di Suriah

0
409

Damaskus, LiputanIslam.com –  Pemerintah Suriah menyatakan bahwa serangan udara terbaru Israel serta “seribu” roket dan mortir militan di berbagai lokasi di Suriah membuktikan adanya kolaborasi Rezim Zionis Israel dengan kawanan teroris.

Dalam suratnya yang dilayangkan Rabu (7/2/2018) kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB Kemlu Suriah menekankan bahwa kelanjutan serangan Israel hanya berfungsi mendukung kelompok-kelompok teroris dan memperpanjang krisis di Suriah.

“Pemerintah Republik Arab Suriah mengulangi peringatannya kepada Israel mengenai dampak serius serangannya terhadap Suriah, kontinyitas dukungannya kepada organisasi teroris bersenjata, dan kontinyuitas pendudukannya atas wilayah Arab, termasuk wilayah pendudukan Golan Suriah, dan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas semua ini, “ungkap Kemlu Suriah.

Lebih jauh, Damaskus mengutuk serangan terbaru jet tempur Israel dari wilayah udara Lebanon terhadap sebuah lokasi di daerah pedesaan provinsi Damaskus.

Dalam surat itu, pemerintah Suriah mencatat bahwa serangan tersebut bertepatan dengan “peluncuran lebih dari 1000 roket dan mortir selama beberapa hari terakhir terhadap lingkungan perumahan, pinggiran kota, misi diplomatik, fasilitas layanan, dan gereja di Damaskus dan kota-kota lain, di mana puluhan warga sipil terbunuh dan ratusan lainnya luka-luka,  sebagian besar wanita dan anak-anak. ”

Surat tersebut diakhiri dengan desakan kepada PBB dan Dewan Keamanan agar mengutuk aksi Israel tersebut serta menempuh tindakan tegas untuk segera menghentikan serangan tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir Israel kerap menyerang sasaran militer di Suriah dengan tujuan mempertahankan kekuatan kelompok teroris yang telah menderita kekalahan berat dalam perang melawan pasukan pemerintah Suriah.

Tentara Suriah telah beberapa kali menyita senjata buatan Israel dan peralatan militer lain dari militan, sementara Israel juga telah memberikan perawatan medis kepada para ekstremis yang terluka di Suriah. (mm/presstv)

DISKUSI: