Soal Rekonsiliasi dengan Saudi, Iran: Kami Utamakan Persatuan Islam

0
232

Teheran, LiputanIslam.com  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai stabilitas demi kepentingan seluruh kawasan Teluk Persia dan sekitarnya.

“Pengumuman dimulainya kembali hubungan antara Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi dapat dianggap sebagai salah satu peristiwa terpenting tahun Iran saat ini di kawasan sekitar,” ungkapnya, Sabtu (18/3).

Dia menambahkan, “Perjanjian ini, yang dicapai dengan tuan rumah dan bantuan  China setelah upaya sebelumnya oleh Republik Irak dan Kesultanan Oman, akan memainkan peran penting dalam pemulihan hubungan dan pengembangan kerjasama regional.”

Dia menjelaskan, “Mengingat pengalaman pahit dan konsekuensi dari kesalahpahaman, krisis, instabilitas, dan perang yang menghancurkan selama bertahun-tahun di kawasan, yang sebagian besar merupakan hasil dari intervensi destruktif asing, maka tiba saatnya untuk menyelesaikan perbedaan dan masalah yang ada, demi kepentingan negara-negara di kawasan ini, melalui dialog dan saling hormat, dan pertetanggaan yang baik. Banyak pengalaman telah menunjukkan bahwa diplomasi dapat digunakan bahkan dalam situasi krisis.”

Kanaani juga mengatakan, “Kepentingan dunia Islam dan negara Islam bergantung pada pertemuan dan kerjasama negara-negara Islam, penyatuan anggota mereka dan konvergensi mereka pada prinsip dan dasar agama Islam, dan penghindaran perpecahan dan konflik  antara pengikut mazhab Islam. Karena itu, kesepakatan Iran-Saudi untuk memulihkan hubungan di antara mereka, jika mereka peduli dan fokus pada kepentingan bangsa Islam, dapat menciptakan landasan arah baru dan peningkatan peran dalam melayani kepentingan negara dan masyarakat di kawasan. ”

Mengenai peran destruktif pihak-pihak asing, dia mengatakan, “Dalam sejarah wilayah kita yang penuh dengan kepedihan dan penderitaan, para penyusup asing yang bercirikan sifat arogansi dan imperialisme memanfaatkan perbedaan, pertentangan dan kesalahpahaman antara pemilik sebenarnya kawasan ini untuk memuaskan kepentingan sepihak mereka tanpa memperhitungkan moral dan standar manusia dalam kebijakan mereka yang selalu bertujuan untuk keuntungan dan kontrol.”

Kanaan menekankan,”Republik Islam Iran menganggap keamanan, stabilitas, dan pembangunan negara-negara tetangga sebagai bagian dari pembangunan dan stabilitasnya. Keamanan adalah konsep terintegrasi dan bagian integral dari negara-negara tetangga.”

Mengenai AS, dia menegaskan, “Mengingat penurunan posisi Barat, khususnya AS, dalam sistem kekuasaan dan tatanan global, dan pentingnya regionalisme dalam meningkatkan stabilitas dan mengamankan kepentingan kolektif tetangga, perjanjian Iran-Saudi memiliki potensi untuk menjadi kekuatan pendorong di balik pencapaian kawasan yang stabil untuk kepentingan negara-negara Islam di kawasan.” (mm/irna)

Baca juga:

Bicara Soal Kapal Perang Raksasa Terbaru Iran, IRGC Lontarkan Ancaman terhadap Musuh

Teheran: Dalam Kasus Keracunan Pelajar, Iran Mestinya Menggugat, Bukan Digugat

 

DISKUSI: