Serangan terhadap Masjid di Markas Polisi Pakistan Tewaskan 61 Orang
Peshawar, LiputanIslam.com – Korban tewas akibat ledakan yang menyasar masjid di dalam markas polisi di barat laut Pakistan bertambah menjadi 61 orang , menurut sumber medis.
“Sejauh ini, kami telah menerima 61 jenazah dan 60 luka-luka menerima perawatan. Ada puluhan orang terluka lainnya yang dikirim ke dua rumah sakit lain di kota itu,” kata Muhammad Asim Khan, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar.
Seorang pejabat di sebuah rumah sakit Pakistan mengatakan bahwa sebuah ledakan terjadi di sebuah masjid pada hari Senin (30/1), menewaskan sedikitnya 61 jemaah dan melukai puluhan lainnya di kota Peshawar, dan banyak di antara korban tewas adalah polis.
Polisi mengatakan bahwa masjid tersebut terletak di dekat kompleks perumahan bagi para anggotanya dan menjadi ruang bagi sekitar 260 orang pada saat ledakan terjadi.
Siddique Khan, seorang pejabat polisi, mengatakan penyerang meledakkan dirinya saat berada di antara jamaah. Pihak berwenang mengatakan 27 dari yang tewas adalah petugas polisi
Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban/ TTP), awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di Twitter.
Namun beberapa jam kemudian, juru bicara TTP Mohammad Khurasani menepis keterlibatan kelompok ini, dan mengatakan bahwa bukan kebijakannya untuk menyasar masjid, pesantren, dan tempat-tempat keagamaan. Dia tidak menyinggung mengapa seorang komandan TTP mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
“Tehreek-e-Taliban tidak ada hubungannya dengan serangan ini,” kata pernyataan TTP.
Masjid ini terletak di dalam kompleks berbenteng tinggi yang mencakup markas besar kepolisian provinsi dan departemen kontraterorisme.
Pihak berwenang mengatakan sebagian bangunan runtuh dan banyak orang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
Kepala Polisi Peshawar Muhammad Ijaz Khan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi mengatakan bahwa kapasitas aula utama masjid hampir mencapai 300 orang dan “hampir penuh” pada saat ledakan terjadi.
Masjid tersebut berada di dalam Garis Polisi Peshawar, area yang merupakan bagian dari zona merah kota tempat sejumlah instalasi penting pemerintah berada, termasuk Gedung Menteri Utama, Gedung Gubernur, dan gedung majelis provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Pembom bunuh diri dilaporkan duduk di barisan depan salat berjamaah di dalam masjid. (mm/raialyoum/aljazeera)