Serangan AS Terhadap ISIS Dinilai Sebatas Jaga Interes Washington
“ISIS adalah produk Zionis AS, dan keberadaannya di Irak adalah proyek Israel untuk membagi Irak menjadi beberapa negara. Namun kedatangan para teroris itu ke Sinjar dan keinginan mereka masuk ke Arbil merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan antara mereka sendiri,” ujar wakil Aliansi Negara Hukum Irak, Mohammad al-Sahyud Selasa (12/8), sebagaimana dilansir al-Sumaria News.
Dia menambahkan, “Serangan udara AS tidak menyasar ke dalam kota Mosul atau pangkalan dan tempat-tempat konsentrasi teroris, melainkan hanya terjadi di lokasi-lokasi perbatasan wilayah otonomi Kurdistan. Ini menunjukkan bahwa serangan udara itu semata-mata untuk menjaga interes AS di Arbil.”
Menurut al-Sahyud, ISIS diproyeksikan bukan terhadap Arbil atau Irak, melainkan terhadap kawasan Timur Tengah secara umum.
“Jika AS memang anti ISIS sebagaimana yang diklaim maka AS sudah membela Irak sejak awal perang melawan teroris,” katanya.
Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, Jumat (8/8) menyatakan bahwa dua jet tempur AS telah melancarkan serangan udara terhadap posisi-posisi artileri yang digunakan ISIS untuk menyerang pasukan Kurdi, Peshmerga, yang berjuang mempertahankan kota Arbil di dekat tempat konsentrasi militer AS. Besoknya, Pentagon juga mengumumkan tentara AS telah melancarkan dua serangan udara terhadap pasukan ISIS di dekat kota Mosul. (mm)