Sayid Nasrallah: Unjuk Rasa Jutaan Rakyat Iran Bukti Musuh Salah Perhitungan
Beirut, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah telah menyebut kubu musuh Iran selalu salah perhitungan terhadap Iran, dan belakangan ini menutup mata di depan unjuk rasa jutaan rakyat Iran pada peringatan HUT ke-44 Revolusi Islam Iran 11 Februari lalu.
“Media Barat tidak memperhatikan pawai jutaan orang di Iran pada peringatan kemenangan Revolusi Islam 1979, dan malah berfokus pada pertemuan dan kerusuhan yang telah menarik sejumlah kecil orang dan berusaha menghasut mereka,” katanya dalam pidato pada acara mengenang jasa para syuhada Hizbullah di Beirut, Kamis (16/2).
“Semua orang yang bertaruh pada kejatuhan Iran, terutama rezim Zionis, salah dalam perhitungan mereka dan harus diingatkan bahwa impian mereka tidak akan pernah terwujud,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, “Unjuk rasa terbaru di seantero Iran pada peringatan kemenangan Revolusi Islam memberikan tanggapan yang kuat dan tepat kepada musuh dan mereka yang secara palsu mengklaim bahwa hari-hari pemerintahan Islam telah dihitung,” sambungnya.
Mengenai Israel, Sayid Nasrallah menyebut situasi di seluruh tanah yang diduduki Israel sebagai “kritis dan belum pernah terjadi sebelumnya,” dan menekankan bahwa pemerintahan sayap kanan Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meningkatkan ketegangan dan mendorong hal-hal ke arah konfrontasi dengan Palestina.
Menurutnya, banyak sejarawan Israel telah memperingatkan bahwa entitas Zionis tersebut akan lenyap sebelum peringatan 80 tahun berdirinya Israel pada tahun 1948.
Dia mengatakan bahwa menurut mereka, orang-orang Yahudi tidak memerintah selama lebih dari 80 tahun sepanjang sejarah Yahudi, sementara rezim Israel sekarang sudah mendekati dekade kedelapan keberadaannya.
Dalam pidato itu dia juga menyatakan belasungkawa atas gempa dahsyat yang menjatuhkan pulihan ribu korban jiwa di Turki-Suriah, dan mengutuk perilaku tak manusiawi AS terkait gempa di Suriah di mana masuknya bantuan kemanusiaan ke negara ini sempat terhambat akibat sanksi AS atas Suriah.
Sayid Nasrallah juga menegaskan kesiapan Hizbullah untuk berperang dengan Israel jika rezim Zionis mengusik kekayaan alam Lebanon.
“Saya memperingatkan terhadap penundaan apa pun terkait ekstraksi minyak dari perairan (Lebanon), dan orang Amerika harus diberitahu agar menjauh dari masalah ini,” katanya.
Dia juga mengatakan, “Sebagaimana kami siap berperang untuk mempertahankan minyak kami, kami siap untuk menjangkaukan senjata kami kepada anak-anak didik Anda, Israel .. Esok sudah dekat.” (mm/presstv/raialyoum)
Baca juga:
Dikenai Sanksi, Iran Malah Jadi Eksportir Peralatan Militer
AS Tembak Drone Iran di Suriah, Tapi Ternyata Begini yang Terjadi