Sayid Nasrallah: Tak Ada yang Membantu Hizbullah Melawan Israel Kecuali Iran dan Suriah

0
155

Beirut, LiputanIslam.com   Sekjen Hizbullah, Sayidd Hassan Nasrallah menyatakan bahwa Rezim Zionis berusaha memperluas perbatasan darat antara Palestina pendudukan (Israel) dan Lebanon, tapi orang-orang Lebanon yang terkucil berani menghadangnya.

Dalam pidato pada momen peringatan keagamaan, Senin (6/3), dia menekankan keberadaan “formula pencegah hari ini, yang terdiri dari orang-orang di Garis Biru, tentara, dan kubu resistensi”. Dia menekankan, “Perimbangan ini sekarang melindungi perbatasan kita, tanah kita, dan laut kita, dan itu akan melindungi sumur minyak nanti.”

Dia memastikan pasukan pencegah ini tidak mendapat dukungan kecuali dari Iran dan Suriah,  dan dalam perang Hizbullah melawan Israel  selama 33 hari pada tahun 2006, jika operasi darat Israel berhasil maka sebanyak 80,000 -100,000 tentara Israel akan telah mengalir ke Libanon selatan.

Mengenai perbatasan maritim, dia mengatakan, “Di perbatasan laut, kami tidak pernah mempercayai musuh, dan saya ingin mengingatkan Anda tentang perimbangannya. Ketika perjanjian diumumkan, kami mengonfirmasi bahwa jika terjadi pencegahan atau penundaan dalam ekstraksi minyak dan gas Lebanon, maka ini akan terefleksi pada musuh.”

Sayid Nasrallah menambahkan, “Perjanjian demarkasi maritim bukanlah normalisasi, dan kami tidak pernah mencari apa pun yang disebut pemuasan AS. Dalam pendirian apa pun yang kami ambil dan tindakan apa pun yang kami ambil ketika kami merasa AS puas dengannya, maka kami menyangsikan diri kami.”

Dia menjelaskan, “Kami tidak merasa kecewa atau menyesal, dan apa yang terjadi terkait demarkasi perbatasan adalah pencapaian bersejarah dan penting. Kami tak kan pernah menyerahkan satu inci atau satu meter pun di wilayah pertanian Shebaa dan perbukitan Kfar Shuba, dan kami tak kan pernah menyerahkan sebutir tanah atau setetes air di laut kita.”

Dia menambahkan bahwa Hizbullah tak pernah berhenti melawan, termasuk di tengah kesulitan hidup masyarakat akibat sanksi musuh, yang “ingin merampas kekuatan kami melalui pembunuhan, pencemaran nama baik, penghasutan opini publik dunia terhadap kami, pelaparan, dan pembangkitan kekacauan.”

Mengenai berlanjutan kebejatan kaum Zionis Israel di tanah-tanah pendudukan Palestina, dia memastikan Hizbullah mengikuti apa yang terjadi belakangan ini di Al-Quds, Hawara, Nablus di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina.

“Ketika kita berbicara tentang apa yang terjadi di kota Hawara dan penderitaan rakyat Palestina di Tepi Barat, kita mengatakan inilah fakta para pemukim (Yahudi Zionis),” ungkapnya. (mm/raialyoum)

Baca juga:

Israel Jengkel Dilarang IAEA Serang Fasilitas Nuklir Iran

Hamas: Kami Kecam Segala Pertemuan yang Rugikan Perlawanan Palestina

 

DISKUSI: