Sayid Nasrallah Nyatakan Tak Dapat Melupakan Besarnya Jasa Emir Kuwait

0
682

Beirut, LiputanIslam.com –  Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyatakan berbelasungkawa atas wafatnya emir Kuwait Syeikh Sabah al-Ahmad al-Jabir al-Sabah serta mengapresiasi jasa-jasanya bagi bangsa Libanon.

“Kami bertakziyah kepada pemerintah, rakyat, dan putra mahkota Kuwait atas wafatnya Emir Sabah al-Ahmad al-Jabir al-Sabah,” ungkap Nasrallah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran TV Al-Manar milik Hizbullah, Selasa (29/9/2020).

Seperti diketahui, pihak Istana Keemiran (Amiri Diwan) Kuwait pada hari itu mengumumkan wafatnya Syeikh Sabah al-Ahmad al-Jabir al-Sabah. Kabinet Kuwait kemudian mengumumkan Putra Mahkota Syeikh Nawaf Ahmed al-Jabir al-Sabah sebagai emir baru.

Nasrallah mengatakan, “Bangsa Libanon tidak melupakan peranan Sang Emir dalam penghentian perang saudara (di Libanon) dan tidak pula melupakan pendirian Kuwait dalam Perang Juli (2006 antara Hizbullah dan Israel) serta dukungannya kepada Libanon dan rekonstruksi negara ini”.

Dia juga mengapresiasi keteguhan Alm. Syeikh al-Sabah di depan tekanan negara-negara Arab jirannya terkait dengan normalisasi hubungan Arab dengan Rezim Zionis Israel.

“Kami mencatat bahwa Kuwait di bawah naungan emirnya yang telah wafat bersiteguh pada pendiriannya di depan tekanan negara-negara Teluk  agar bergabung dengan normalisasi… Kuwait tetap menjaga pendiriannya yang mulia terhadap Al-Quds (Yerussalem) dan Palestina, berlawanan dengan kereta normalisasi,” puji Nasrallah.

Pada kesempatan itu, Nasrallah juga menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) bermaksud membangkitkan lagi kelompok teroris ISIS sejak Jenderal Iran Qassem Soleimani terbunuh.

Dia juga membantah klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai keberadaan rudal Hizbullah di dekat Beirut.

“Hubungan Media Hizbullah akan memanggil media untuk memasuki instalasi yang dibicarakan oleh Netanyahu… Kami akan memperkenankan media memasuki instalasi yang dibicarakan Netanyahu itu pada pukul 10 malam untuk mengungkap kebohongannya,” ujar Nasrallah.

“Kami tidak menempatkan rudal di Pelabuhan Beirut maupun di dekat stasiun gas. Kami tahu persis di mana kami harus menempatkan rudal-rudal kami… Tindakan kami adalah supaya orang-orang mengetahui keberadaan di tengah perang opini dan bahwa kami tidak akan menempatkan rudal-rudal di tengah permukiman,” terangnya.

Nasrallah juga memastikan bahwa pasukan Zionis Israel masih “dalam status siaga tinggi, bersembunyi, waspada penuh, dan memantau perbatasan selatan.”

“Ini merupakan saat terlama yang dialami pasukan musuh tanpa ada keberanian mereka untuk bergerak sejak menduduki Palestina,” ujarnya. (mm/raialyoum)

Baca juga:

Emir Kuwait Wafat, Nawaf Al-Ahmad al-Jabir al-Sabah Jadi Penggantinya

Kenang Emir Kuwait, Iran Sebut  Al-Sabah Sosok Moderat

DISKUSI: