Sayid Nasrallah: Iran Tidak Akan Pernah Melupakan Palestina Meski Dunia Mengabaikannya
Beirut, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah memastikan Iran tidak akan pernah meninggalkan komitmen dan dukungannya kepada perjuangan Palestina meskipun dunia menelantarkannya. Senada dengan ini, Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina Ziyad Nakhaleh menegaskan bahwa para pejuang Palestina dapat berjuang dengan performa yang lebih baik adalah berkat dukungan Iran.
Dalam pidato sambutan pada acara peringatan 40 tahun kemenangan Revolusi Islam di Iran di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon, Rabu (6/1/2019), Nasrallah menyatakan bahwa revolusi Islam sukses mendepak Amerika Serikat (AS) dan “Israel” dari Iran dan bahwa negeri Persia ini berhasil meraih kemerdekaan sejati, mempertahankan independensinya selama 40 tahun, dan menjadi satu di antara sedikit negara di dunia yang mandiri dalam mengambil keputusan dan menentukan kehendak nasionalnya.
“Kesuksesan revolusi Iran antara lain ialah menjaga aset negara dan institusi-institusinya, serta menjaga persatuan…. Revolusi ini solid dalam menghadapi segala kesulitan, dan sejak hari pertamanya telah mulai membangun negara baru sesuai kedaulatan rakyat,” ujar Nasrallah.
Dia menjelaskan, “Mayoritas mutlak rakyat Iran dalam referendum telah memberikan suara mendukung pendirian republik Islam. Iran sama sekali tidak pernah berhenti menyelenggarakan pemilu, bahkan di tengah situasi perang yang dipaksakan (oleh rezim diktator Irak, Saddam Hossein) terhadapnya. Perang global telah dipaksakan terhadap Iran, tapi dapat bertempur dengan prima selama delapan tahun (1980 – 1988), solid, dan menang.”
Dalam pidato itu, sebagaimana terlihat dalam penggalan video yang dimuat di laman saluran al-Alam milik Iran, Sekjen Hizbullah juga menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah menelantarkan Palestina meskipun seandainya dunia menelantarkannya.
“Mengapa AS bermasalah terhadap Iran? Pertama adalah karena independensi dan kemandirian Iran serta kemampuannya memanfaatkan anugerah miliknya. Kedua adalah karena posisi regionalnya; dukungannya kepada kaum tertindas, pendiriannya yang prinsipal dalam masalah Palestina, al-Quds, dan kesucian, dan dukungannya kepada gerakan-gerakan muqawamah (resistensi anti AS dan Israel),” terangnya.
Dia kemudian berseru, “Saya tegaskan kepada Anda, dunia mungkin saja menelantarkan Palestina, tapi Republik Islam Iran tidak akan pernah menelantarkan Palestina, al-Quds, dan kesucian.”
Pada acara yang sama, Sekjen gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyad Nakhaleh juga menyampaikan kata sambutan yang menyebut Iran sebagai “kata kunci” dalam menghadapi agresi AS dan Israel.
“Iran adalah kata kunci dalam perlawanan terhadap agresi AS dan Israel. Kami dapat berperang dan melawan dengan performa yang lebih baik daripada sebelumnya adalah berkat Teheran,” ujarnya.
Nakhaleh menambahkan bahwa Iran tak pernah ragu barang sehari dalam membela Palestina dan menyokong perjuangan bangsa Palestina.
Dia kemudian mengingatkan kepada pihak-pihak (Saudi dan sekutunya) “yang mengira aliansi mereka dengan Israel akan dapat menghentikan resistensi” bahwa mereka “berilusi” belaka.
“Bangsa Palestina konsisten kepada hak dan nasionalismenya meskipun ada barisan besar di belakang agenda Zionis,” tegasnya.
Sekjen JID juga mengingatkan bahwa kondisi dan penderitaan bangsa Palestina akibat pendudukan kaum Zionis Israel sangat berat dan tiada taranya, dan karena itu tak perlu ragu dalam melawan kezaliman, agresi, dan pendudukan. (mm/raialyoum/alalam)