Moskow, LiputanIslam.com – Utusan khusus Presiden Rusia Alexander Lavrentiev menyatakan bahwa banyak negara yang semula bersikap keras terhadap pemerintah Suriah belakangan ini mengubah sikap tersebut.
Dalam wawancara dengan kantor berita Novosti milik Rusia, Kamis (28/12/2017), Lavrentiev bahkan menyebutkan nama negara Arab Saudi yang selama ini terdepan dalam memerangi pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Menurutnya, dalam sebuah konferensi di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, delegasi Saudi justru berusaha membujuk kubu oposisi Suriah agar dalam statemen mereka tidak lagi menggunakan kalimat bahwa Al-Assad harus mundur.
“Saudi berusaha dengan sejujurnya mengembalikan kubu oposisi kepada kedewasaan mereka, dan berusaha meyakinkan mereka bahwa deklarasi tidaklah urgen memuat kalimat yang sedemikian mengusik otoritas (Suriah) yang ada dewasa ini,” ungkapnya.
Lavrentiev mengatakan bahwa banyak orang, termasuk Menlu Saudi Adel Al-Jubeir, mengimbau oposisi Suriah agar menghindari kalimat demikian agar perundingan di Jenewa untuk penyelesaian krisis Suriah dapat berjalan normal. Hanya saja, lanjut Lavrentiev, “mereka tak berhasil.” (mm/alalam)
Nakba, Akar Masalah Palestina
16/05/2022
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini