Saudi Bantah Diplomatnya Mengancam Iran

0
705

Kairo, LiputanIslam.com –  Kedutaan Besar Arab (Kedubes) Saudi untuk Mesir membantah pernyataan bernada ancaman terhadap Iran yang dikaitkan dengan Dubes Arab Saudi untuk Mesir di Riyadh, Osama Naqli, mengenai insiden kerusuhan dan serangan sekelompok massa terhadap Konsulat Iran di kota Najaf Irak.

“Berita mengenai wawancara Osama bin Ahmad Naqli, duta besar dan wakil tetap Saudi di Liga Arab, tidak benar dan tak berdasar. Dia sama sekali tidak menjalani wawancara khusus maupun kolektif dengan media Mesir ataupun asing,” ungkap Kedubes Saudi untuk Mesir, seperti dilansir surat kabar harian Okaz milik pemerintah Saudi.

Koran Mesir Anba’a al-Youm, Kamis (28/11/2019), melaporkan bahwa Naqli dalam wawancara dengan koran ini secara tidak langsung telah mengancam Iran dengan serangan yang lebih parah daripada serangan yang menimpa Konsulat Iran di Najaf.

Baca: Konsulat Iran Diserang untuk Rusak Hubungan Baghdad-Teheran

Kedubes Saudi di Kairo dalam bantahannya menegaskan, “Pembuatan dan pengangkatan pernyataan seperti sangat disayangkan, terutama klaim-klaim mengenai peristiwa yang terjadi Irak, yang tidak sesuai dengan kebijakan Arab Saudi dalam menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara lain serta tidak adanya campur tangan dalam bentuk apapun pada urusan internal Irak.”

Sebelumnya dilaporkan bahwa sehari setelah massa membakar Konsulat Iran di kota Najaf yang terjadi pada Rabu malam lalu diplomat tinggi Saudi itu mengancam Iran dengan  serangan yang “lebih buruk”, dan menyebut insiden itu sebagai akibat langsung dari kebijakan regional Iran dan bahwa Teheran harus menunggu lebih banyak serangan seperti itu.

Baca: Pasukan Yaman Tembak Jatuh Helikoper Apache Arab Saudi

“Apa yang terjadi semalam terhadap konsulat Iran di Najaf adalah hasil dari apa yang telah dilakukan Iran dan mereka harus menunggu lebih banyak reaksi… Apa yang akan terjadi selanjutnya tidak akan dapat lebih ringan dari ini “kata Nuqali, menurut laporan Anba’a al-Youm.

Disebutkan pula bahwa dia mengatakan Riyadh siap membantu “menyelamatkan” Baghdad dan “menjauhkannya” dari pengaruh Teheran. (mm/fars/presstv)

DISKUSI: