Satu Warga Israel Tewas Ditembak Di Tepi Barat, Ini Tanggapan Brigade Al-Qassam
AlQuds, LiputanIslam.com – Militer Israel menyatakan satu warga Zionis tewas, Selasa (9/1/2018), karena luka parah yang dideritanya akibat terkena tembakan ketika dia sedang mengendara mobil dekat permukiman Zionis di bagian utara wilayah pendudukan Tepi Barat.
Dilaporkan bahwa Rabbi Raziel Shevach, 35 tahun, diserang dengan senjata api di dekat permukiman Havat Gilat di timur kota Nablus hingga luka parah lalu dilarikan oleh sesama warga Zionis ke rumah sakit setempat tapi nyawanya tak terselamatkan, meskipun sebelum dilarikan ke rumah sakit dia sempat berbicara menggunakan ponsel dan pembicaraan itu disiarkan oleh Radio Israel.
Presiden Israel Reuven Rivlin menegaskan, “Pasukan keamanan akan memburu pelaku kejahatan dan membawanya ke pengadilan.”
Jubir militer Israel menyatakan pihaknya melakukan penyisiran untuk membara pelaku serangan.
Jubir Brigade Ezzeddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, menegaskan, “Operasi Nablus itu adalah reaksi awal berupa operasi bersenjata api untuk mengingatkan para pemimpin lawan dan orang yang berada di belakang mereka.”
Hamas sendiri menyambut gembira dengan menyatakan bahwa serangan itu merupakan balasan terhadap berbagai pelanggaran dan kejahatan Israel terhadap orang-orang Palestina di Tepi Barat, Al-Quds (Yerussalem), dan Masjid Al-Aqsa.
Israel merebut dan menduduki wilayah Tepi Barat dalam perang pada tahun 1967. Sekitar 400.000 warga Zionis tinggal di permukiman di Tepi Barat, yang merupakan rumah bagi 2,2 juta orang Palestina.
Israel menempatkan 2000 warga Zionis di Al-Quds Timur yang dianeksasi Israel pada tahun 1980 melalui tindakan sewenang-wenang yang tak diakui oleh masyarakat internasional.
Pada 6 Desember lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan keputusan mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel dan memerintahkan pemindahan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Al-Quds. Keputusan ini tak pelak membangkitkan kecaman dan kemarahan masyarakat internasional, terutama dunia Arab dan Islam. Sejak itu sebanyak 14 warga Palestina terbunuh akibat bentrokan dengan pasukan Israel dan serangan udara Rezim Zionis ini. (mm/ jerussalempost/ rayalyoum)