Rouhani: Saudi dan Israel di Balik Tekanan AS terhadap Iran

0
645

Teheran, LiputanIslam.com –  Presiden Iran Hassan Rouhani, Rabu (4/12/2019), menuding Arab Saudi dan Israel berada di balik tekanan AS terhadap Iran..

“Arab Saudi dan entitas Israel adalah pihak-pihak yang meminta Gedung Putih menekan Iran,” ujar Rouhani, yang juga memastikan bahwa pemerintahannya berhasil menopang ekonomi dan menahan inflasi.

Dia menegaskan negaranya siap bernegosiasi dengan Presiden AS Donald Trump dan negara-negara lain yang terlibat dalam perjanjian nuklir, tapi dengan syarat AS mencabut sanksi kerasnya terhadap Iran.

“Iran tetap berkomitmen kepada perjanjian nuklir. Kami sudah mengatakan kepada dunia bahwa kami tidak bermasalah untuk mengadakan pertemuan dengan Trump, tapi ini harus dilakukan setelah pencabutan sanksi,” tegasnya.

Presiden Rouhani menambahkan, “Apa yang kami inginkan adalah hak-hak rakyat Iran. Ketika AS mencabut embargo maka keenam negara akan dapat bertemu dengan Iran.”

Baca: Rouhani: Tak Ada Masalah bagi Teheran untuk Pemulihan Hubungan Iran – Saudi

Seperti diketahui, AS tahun lalu mengundurkan diri secara sepihak dari perjanjian nuklir JCPOA, yang bertujuan mencegah Teheran meraih senjata nuklir dengan imbalan keuntungan ekonomi.

AS kemudian melakukan tekanan ekstrem terhadap Iran demi memaksanya bernegosiasi lagi dengan AS untuk menghasilkan kesepakatan yang lebih luas di luar program nuklirnya.

Baca: Iran, Rusia, dan Cina akan Gelar Latihan Perang Bersama di Samudera Hindia

Teheran bersikeras tidak akan mengadakan perundingan lagi dengan AS kecuali jika Washington dapat menunjukkan “itikad baik.”

Iran secara signifikan telah mengurangi komitmennya kepada JCPOA demi menekan pihak-pihak lain agar mengambil langkah nyata untuk menjamin keuntungan ekonomi yang telah dicanangkan dalam perjanjian tersebut. (mm/raialyoum)

DISKUSI: