Teheran, LiputanIslam.com – Presiden Iran Hassan Rouhani memastikan sanksi AS terhadap negaranya bersifat sementara, dan AS cepat atau lambat akan terpaksa mencabutnya.
“Sanksi AS bersifat sementara, dan Washington akan terpaksa mencabutnya cepat atau lambat, sebelum ataupun setelah pemilihan presiden,” ujar Rouhani saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri India Subramaniam Jaishankar di Teheran, ibu kota Iran, Senin (23/12/2019).
Presiden Iran menyebutkan bahwa negara republik Islam ini “berusaha untuk mewujudkan keamanan dan mengurangi ketegangan di Laut Oman dan Selat Hormuz.”
Rouhani juga menekankan perlunya melakukan upaya untuk melindungi dan mempertahankan kerjasama antara Teheran dan New Delhi di tengah gencarnya sanksi AS terhadap Iran.
Baca: Iran Sambut Baik Sikap Jepang Tolak Bergabung dengan Koalisi Maritim AS
Di pihak lain, Jaishankar menegaskan bahwa New Delhi berupaya untuk terus mengembangkan kerjasama dengan Teheran di berbagai bidang.
AS kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran pada Agustus 2018, menyusul keputusan Presiden Donald Trump menarik keluar negaranya dari perjanjian nuklir dengan Iran yang dicapai pada tahun 2015.
Baca: Iran dan Turki Ajak Dunia Muslim Hentikan Dominasi Dolar AS
AS dan sejumlah negara Arab Teluk Persia, terutama Arab Saudi, menuduh Iran berusaha mengacaukan stabilitas regional dengan mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Arab.
Teheran membantah klaim itu sembari menegaskan pihaknya justru konsisten kepada prinsip kerukunan hidup bertetangga. (mm/raialyoum)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini