Relawan Kristenpun Bantu Tentara Irak Bebaskan Kawasan Strategis
Baghdad, LiputanIslam.com – Di Irak ternyata banyak warga Kristen yang turut menjadi relawan untuk membantu pasukan Irak menumpas militan ekstrimis Daulat Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mengutip keterangan otoritas keamanan Irak, Press TV melaporkan bahwa dibantu ribuan relawan Kristen, pasukan Irak berhasil melancarkan tekanan sengit terhadap militan ISIS di sebuah kawasan strategis di provinsi Salahuddin.
Otoritas keamanan Irak menyatakan tentara Irak berhasil merebut kembali desa Awja di provinsi Salahuddin Senin (30/6/2014). Disebutkan bahwa desa itu terletak di utara Tikrit, kota yang sudah sepenuhnya dikuasai lagi oleh pasukan Irak.
Sementara itu, beberapa unit helikopter Irak masih terus menyasak posisi dan tempat-tempat persembunyian ISIS di kawasan sebelah utara Tikrit. Tikrit sendiri juga berhasil dibebaskan oleh pasukan Irak dengan bantuan pasukan adat.
Disebutkan pula bahwa di distrik Aqlawi, provinsi Anbar, sekitar 140 militan takfiri tewas akibat operasi militer yang dilancarkan secara masif oleh pasukan Irak.
Ahad (29/6/2014) tentara Irak mengatur strategi untuk membebaskan kota Deli Abbas, provinsi Diyala.
Beberapa operasi terbaru itu dilancarkan beberapa hari setelah ribuan warga Irak terpaksa mengungsi akibat serangan milisi ISIS terhadap wilayah-wilayah berpenduduk Kristen dan komunitas-komunitas minoritas lainnya di wilayah utara Irak.
Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki belum lama ini menegaskan bahwa pasukan darat dan udara Komando Operasi Baghdad dalam beberapa hari ke dapan akan membuat “air pasang” untuk menenggalamkan ISIS dan para militan sekutunya.
Sementara itu, mengutip laporan TV al-Mayadeen, IRNA memberitakan bahwa beberapa lembaga Kristen Irak telah mengirim permohonan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya melakukan penyelidikan atas adanya gelombang aksi teror ISIS terhadap warga Kristen di Mosul.
Sebelumnya, berbagai media Irak memberitakan bahwa ISIS telah membunuh empat perempuan Kristen di Mosul. Mereka dibunuh karena tidak mematuhi peraturan yang diterapkan ISIS di kawasan al-Mansur, Mosul. (mm)