Rayakan 40 Tahun Revolusi, Iran Ancam Akan Ratakan Tel Aviv Dan Haifa Dengan Tanah
Teheran, LiputanIslam.com – Seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan bahwa Iran akan menghapus kota-kota Israel dari muka bumi jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran.
“AS dengan semua aset militer dan pertahanannya tidak memiliki keberanian untuk melepaskan satupun tembakan ke arah kami,” ungkap Wakil Komandan IRGC, Brigjen Yadollah Javani, pada acara rapat akbar yang dibanjiri oleh lautan umat di Teheran, ibu kota Iran, pada puncak peringatan HUT ke-40 kemenangan revolusi Islam Iran 1979, Senin (11/2/2019).
Dia melanjutkan, “Tapi jika mereka menyerang kami maka kami akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa dan meratakan keduanya dengan tanah.”
Jutaan rakyat di Teheran dan berbagai kota dan daerah lain di seluruh penjuru negeri Persia ini turun ke jalan-jalan untuk mengikuti pawai dan rapat akbar perayaan HUT ke-40 kemenangan revolusi Islam Iran dan masuknya Republik Islam Irak ke dekade kelima.
Menteri Pertahanan Iran Brigjen Amir Hatami menyebut partisipasi rakyat dalam pawai peringatan 40 tahun revolusi merupakan reaksi sengit terhadap Presiden AS Donald Trump.
“Dunia dewasa ini menyaksikan kekuatan nyata Republik Islam Iran, dan kehadiran rakyat Iran dalam demonstrasi ini merupakan respon sengit terhadap si pembohong Trump,” ujar Hatemi.
Dia menambahkan, “AS, Israel dan semua mediator mereka di dunia hendaknya menggulung plot mereka dan pergi karena mereka hanya akan menyaksikan kegagalan mereka di Iran dan kawasan.”
Sementara itu, Komandan Umum IRGC, Mayjen Mohammad Ali Jafari, menegaskan bahwa kekuatan dan ketangguhan Iran bertumpu pada eksistensi rakyat di gelanggang revolusi, dan pengaruhnya di duniapun juga berada dalam pantauan rakyat.
“Revolusi ini berhutang budi kepada rakyat yang mengitari Wali Fakih (Pemimpin Besar Iran) dan dan membuka jalan untuknya kepada kemajuan dan melanjutkan jalannya secaralebih kuat dari sebelumnya,” tutur Jafari.
Dia kemudian menegaskan, “Adanya generasi ketiga dan keempat revolusi Islam di gelanggang membuktikan kemustahilan penghentian gerakan rakyat yang besar ini. Tak ada kekuatan di dunia yang sangguh mengubah jalan kami ini.”
Di pihak lain, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, yang pada 2017 pernah berharap “revolusi Iran tidak akan mencapai ulang tahun ke-40,” melalui akun Twitter-nya kembali menyinyir Iran dengan mengklaim bahwa setelah empat dekade, “Republik Islam Iran telah gagal memenuhi janjinya untuk menegakkan dan melindungi hak-haknya warga.” (mm/raialyoum/jerussalempost)