Presiden Raisi: Era Unilateralisme Sudah Berlalu, Hubungan Iran-RI Untungkan Dunia Islam

0
173

Jakarta, LiputanIslam.com   Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam kunjungan ke Indoensia, Selasa (23/5), telah mengadakan dengan sejumlah pejabat selain dengan sejawatnya, Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Bambang Soesatyo, di Jakarta, mengatakan era unilateralisme telah berakhir, dan menekankan bahwa perluasan hubungan antara Iran dan Indonesia akan menguntungkan dunia Islam.

Sembari menyebut Indonesia sebagai negara penting dengan posisi istimewa di Asia Tenggara, Sayid Raisi mengatakan, “Perluasan hubungan antara kedua negara adalah untuk kepentingan dunia Islam dan umat Islam.”

Dia menilai era unilateralisme telah berakhir dan tatanan dunia telah mengambil bentuk baru.

“Dengan perubahan ini, kekuatan baru akan terbentuk di dunia, yang menjadi kepentingan negara-negara berkembang. Kami yakin rakyat Palestina, Yaman, dan Myanmar yang tertindas sangat dekat dengan pemenuhan hak-hak mereka,” katanya.

Mengenai tekanan, intimidasi dan sanksi Barat terhadap Iran, Presiden Raisi mengatakan, “Bangsa Iran yang besar, dengan mengandalkan Islam dan percaya pada kemerdekaan, tidak hanya menolak untuk menyerah pada tekanan seperti itu, tetapi juga menciptakan sebuah kesempatan dari ancaman tersebut.”

Raisi menambahkan bahwa kemajuan yang dicapai Iran di berbagai bidang dan bidang menjadi bukti keberhasilan bangsa negara ini.

“Kemajuan Republik Islam di bidang sains dan teknologi telah menempatkan Iran di antara negara-negara yang memiliki teknologi maju, seperti di bidang luar angkasa dan nuklir,” ujarnya.

Di pihak lain, Soesatyo menyebut hubungan Iran-Indonesia “bersejarah” dan berkata, “Pengembangan dan pendalaman hubungan antara Teheran dan Jakarta akan menguntungkan dunia Islam.”

Dia juga mengungkapkan keprihatinan tentang meningkatnya kekerasan terhadap rakyat Palestina dan menekankan hak mereka untuk menentukan nasib mereka.

Presiden Iran juga bertemu dengan Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, dan membahas mekanisme peningkatan hubungan antara kedua negara Muslim tersebut.

“Meski dikenai intimidasi dan sanksi brutal, Republik Islam Iran telah membuat kemajuan besar dan telah mencapai kemampuan yang menciptakan kapasitas yang baik untuk pengembangan hubungan kedua negara,” kata Raisi.

Presiden RI Jokow  telah menerima kunjungan kenegaraan Presiden Raisi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.  Jokowi mengajak Raisi menanam pohon bersama di halaman belakang Istana.

Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi mengaku sepakat dengan Presiden Raisi untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan krisis kemanusiaan di Afghanistan.

“Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan. Dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” katanya.

Jokowi juga membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Diantaranya kerjasama di bidang kesehatan.

Dalam pertemuan ini terdapat 10 kerjasama antara Indonesia dan Iran yang disepakati, yaitu preferensi perdagangan; pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika dan prekursornya; ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi; jaminan produk halal; dan pengembangan sektor energi (minyak dan gas).

Kesepakatan kerja sama lainnya mencakup bidang-bidang bidang regulasi produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan; pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas; bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan; promosi perdagangan; dan program pertukaran kebudayaan.  (mm/presstv/detik/sindonews/republika)

DISKUSI: