Presiden Iran Tegaskan Janji Dibalas Janji, Ancaman Dibalas Ancaman

0
477

NewYork, LiputanIslam.com –  “Janji dibalas janji,… ancaman dibalas ancaman,” demikian kalimat yang meluncur dari Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya pada sidang ke ke-73 Majelis Umum PBB saat menanggapi gertakan dan upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menundukkan Iran, sebagaimana dilansir al-Alam, Rabu (26/9/2018).

Rouhani menegaskan negaranya pantang bekerjasama dengan negara yang tidak konsisten kepada janjinya, dan sanksi yang diterapkan AS secara sepihak terhadap Iran tak ubahnya dengan “terorisme ekonomi” yang dampaknya mengimbas semua pihak.

“Pemerintah AS melanggar kesepakatan-kesepakatan yang diakui oleh AS sendiri sebelumnya sehingga tidak dapat memaksa negara atau bangsa manapun ke meja perundingan. Statemen kami jelas, yaitu janji dibalas janji, kritikan dibalas kritikan, dan ancamanpun dibalas ancaman. Tak ada jalan kecuali dialog, tapi harus berdasarkan kesetaraan, kesefahaman, dan lawan dengan lawan.”

Sebelumnya, di forum yang sama Trump membuat pernyataan-pernyataan panas anti Iran dan bersumbar akan menerapkan sanksi-sanksi tambahan terhadapnya.

Trump berusaha menggerakkan khalayak dunia untuk mengisolasi Iran, menyokong keputusan AS keluar dari perjanjian nuklir Iran, dan mengkampanyekan boikot minyak Iran.

Dia mengatakan, “Kita tak dapat membiarkan pemerintahan yang meneriakkan ‘mampus Amerika’ dan mengancam akan memusnahkan Israel secara total memiliki jalan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir.”

Tak cukup dengan itu, Trump getol membela Rezim Zionis Israel beserta seluruh kejahatannya di kawasan. Dia mengklaim bahwa konfliknya dengan Iran adalah karena negara republik Islam ini menjadi ancaman bagi Israel dan negara-negara kawasan.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani dalam jumpa pers di Teheran, ibu kota Iran, menegaskan Iran tidak akan berpartisipasi di level manapun dalam pertemuan-pertemuan yang melibatkan Trump.

Dia menilai ajakan Trump untuk dialog Iran dengan AS justru bagian dari modus AS dalam propaganda dan ekonomi terhadap Iran, dan diperoloknya pernyataan Trump oleh hadirin dalam sidang Majelis Umum PBB merupakan bukti bahwa Trump merupakan sosok yang melawan arus kebijakan berlevel global. (mm/alalam)

DISKUSI: