PM Turki Tuding YPG Pelaku Bom Bunuh Diri, Bom Mematikan Meledak Lagi
Davutoglu dalam siaran langsung pidato televisinya, Kamis (18/2) menegaskan aksi pemboman yang terjadi Rabu malam itu menunjukkan bahwa YPG adalah organisasi teroris dan karena itu Ankara berharap kepada Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu Turki lainnya agar menyudahi kerjasama dengan YPG dan mencantumkan kelompok dalam daftar teroris.
“Kami tak dapat seterusnya menerima standar ganda itu, dan kami berharap dapat menyeragamkan sikap terhadap kelompok ini,” ujarnya, seperti dilansir Today Zaman.
Dia juga menunjukkan kemarahannya dengan mengatakan, “Kami menyerukan kepada semua negara supaya mengambil sikap yang jelas terhadap organisasi-organisasi teroris itu; berpihak kepada Turki atau berpihak kepada teroris.”
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga berbicara singkat setelah Dovutoglu. Dia mengatakan bahwa negaranya akan mengungkapkan bukti-bukti keterlibatan YPG dalam serangan tersebut.
Bom Meledak Lagi
Satu lagi ledakan bom menerjang konvoi militer Turki di bagian tenggara negara ini, tepatnya distrik Sur, provinsi Diyarbakir, Kamis (18/2).
International Business Times melaporkan sedikitnya enam tentara Turki terbunuh dalam ledakan sebuah bom rakitan. Bom itu menerjang konvoi militer yang sedang bergerak menuju selatan di sebuah jalan raya yang menghubungkan kota Diyarbakir dengan distrik Lice.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut, namun hampir pasti tudingan mengarah kepada Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang memimpin pemberontakan di sebagian besar wilayah tenggara Turki. (mm)