PM Israel Kecam Eropa dan Nyatakan Simpatinya kepada Saudi terkait dengan Iran
Quds, LiputanIslam.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam enam negara Eropa yang menjadi anggota baru mekanisme barter INSTEX yang bermaksud mengabaikan sanksi AS terhadap Iran.
Netanyahu menilai mereka mendorong apa yang disebutnya penindasan rezim Iran terhadap warganya.
“Sementara rezim Iran membunuh rakyatnya sendiri, negara-negara Eropa bergegas untuk mendukung rezim yang sangat mematikan itu,” kecamnya dalam sebuah video yang dirilis, Minggu (1/12/2019), seperti dikutip Times of Israel dan al-Alam.
Mengacu pada maraknya aksi protes massa terhadap pemerintah dan kelompok yang didukung Iran di Irak dan Libanon serta di Iran sendiri, tanpa menyinggu gelombang unjuk rasa akbar pro-pemerintah Iran, Netanyahu mengklaim bahwa masyarakat di kawasan Timteng “muak” terhadap Iran.
“Mereka muak terhadap korupsi. Mereka muak terhadap ekonomi yang gagal. Mereka muak (terhadap) penyedotan harta dan hidup mereka untuk perang agresi Iran di kawasan,” katanya Netanyahu yang justru terbelit berbagai kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang di Israel.
Baca: Ribuan Rakyat Israel Turun ke Jalan, Tuntut PM Netanyahu Segera Mundur
Sembari terus menabur klaim dan tudingan anti-Iran, Netanyahu juga menyinggung simpati Israel kepada Saudi terkait insiden serangan rudal dan nirawak yang menerjang fasilitas minyak Aramco milik Saudi beberapa waktu lalu.
“Dan sementara orang-orang di Timteng dengan berani menentang Iran dan antek-anteknya, inilah hal yang absurd: Sementara semua ini terjadi, negara-negara di Eropa malah bekerja untuk memotong sanksi AS terhadap Iran… Sementara Iran membom instalasi minyak Arab Saudi, sementara Iran bergegas untuk memperkaya uranium untuk senjata nuklir, negara-negara Eropa bergegas untuk menenangkan Iran dengan lebih banyak konsesi,” klaim Netanyahu.
Baca: Soal Kebebasan Wanita Saudi, Bin Salman Berkonsultasi dengan Seorang Zionis
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, “Belgia, Denmark, Finlandia, Belanda, Norwegia, dan Swedia tidak mungkin memilih waktu yang lebih buruk. Ratusan warga Iran yang tidak bersalah yang terbunuh dalam putaran terakhir protes yang bergulir di kuburan mereka.” (mm/timesofisrael/alalam)