Pesawat Rusia Jatuh di Mesir Karena Bom, Moskow Umumkan Sayembara
Semula dinyatakan belum diketahui sebab jatuhnya pesawat, meskipun kelompok teroris ISIS mengaku bertanggungjawab, namun Selasa kemarin (17/11) dipastikan pesawat ini jatuh bukan karena faktor teknis, melainkan akibat ledakan bom rakitan yang berhasil diselundupkan ke dalam pesawat.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin menginstruksikan peningkatan serangan udara terhadap ISIS dan kelompok-kelompok teroris lain di Suriah sebagai balasan atas aksi teror terhadap pesawat tersebut.
“Serangan jet-jet tempur Rusia di Suriah harus ditingkatkan agar para penjahat tahu bahwa balasan terhadap mereka tak akan terhindarkan lagi… Semua pelaku penjatuhan pesawat akan teridentifikasi dan diganjar. Mereka harus yakin bahwa Rusia pasti bertindak,” tegas Putin usai menerima laporan dari Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia Alexander Bortnikov, sebagaimana dikutip IRNA.
Bortnikov melaporkan bahwa tim penyelidik telah memeriksa barang-barang pribadi, bagasi dan puing pesawat, dan mereka menyimpulan adanya bom rakitan yang meledak di udara dengan kekuatan yang setara dengan 1,5 TNT. Bekas bom itu ditemukan di serpihan pesawat yang hancur.
Sementara itu, menurut laporan Fars News, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir Rusia telah melancarkan serangan terhadap 140 posisi ISIS, dan jumlah penerbangan pesawat tempur Rusia telah meningkat dua kali lipat.
Dia juga menyebutkan bahwa dengan sejak Rusia melancarkan serangan udara di Suriah sampai sekarang, pasukan pemerintah Suriah telah berhasil membebaskan sekitar 40 kota dan desa di bagian utara Suriah dari pendudukan kawanan teroris. (mm)