Perundingan Nuklir, Iran Tepis Adanya Kesepakatan Inspeksi Markas Militer
“Berita seperti itu menyesatkan dan bertujuan mempengaruhi proses perundingan,” ungkap anggota delegasi Iran yang tak disebutkan namanya itu, sebagaimana juga dikutip IRNA.
Dia menambahkan, “Teheran tidak akan pernah memperkenankan pemeriksaan terhadap markas-markas militer Iran, sebab pekerjaan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).”
Dia mengaku optimis pintu menuju kesepakatan tidak tertutup. Menurutnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif masih terus berusaha mengatasi kendala yang ada dalam masalah ini.
Negosiasi nuklir Iran dengan P5+1 di Wina, Austria, tak kunjung mencapai kesepakatan hingga tenggat waktu yang beraakhir Selasa kemarin.
Mereka berselisih antara lain terkait keinginan Barat supaya sanksi terhadap Iran akan dihapuskan secara berkala jika beberapa syarat terpenuhi, namun Iran meminta penghapusan dilakukan sekaligus.
Selain itu, Barat menghendaki supaya PBB dan IAEA dapat melakukan inspeksi ke markas-markas militer. Hal ini juga ditolak mentah-mentah oleh Teheran. Penolakan ini bahkan ditegaskan sendiri oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Grand Ayatullah Ali Khamenei.
Perundingan nuklir Iran berlangsung sejak 2002. Barat mencurigai Iran berusaha membuat bom nuklir, namun Iran selalu membantah dan menyatakan bahwa program nuklirnya semata-mata bertujuan damai. Pemerintah dan rakyat Iran bersumpah akan tetap mempertahankan haknya menjalankan program nuklir tujuan damai. (mm)