Peringati Asyura, Nasrallah Perbarui Ikrar Pembelaan Atas Palestina
Beirut, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah menegaskan bahwa pihaknya semakin kuat dan teguh berada di jejak perjuangan Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib RA, cucu Rasulullah SAW yang dalam beberapa hari ini peristiwa kesyahidannya dikenang dan diperingati di berbagai negara.
“Tekad kami menguat, dan kekuatan kami bertambah di jalur al-Husain.. . Kami tidak melihat dan mengetahui perjalanan kita di belakang Imam Husain kecuali kemenangan, kehormatan, kemulian, kemerdekaan, kebebasan, dan kedautan, “ ungkapnya dalam peringatan Hari Asyura di Beirut yang jatuh pada tanggal 10 Muharram tersebut, Kamis (20/9/2018).
Dia menyinggung isu Palestina dengan menegaskan, “Kita memberbarui konsistensi keimanan, keyakinan, dan jihad kita dalam perkara Palestina dan Al-Quds, serta keberpihakan kita kepada bangsa Palestina. Kita memperbarui komitmen kita menyokong bangsa Palestina, terutama dalam melawan prakarsa zalim Deal of The Century (gagasan AS untuk perjanjian damai Palestina-Israel), dan kita perbarui kebersamaan kita dengan bangsa Yaman yang tertindas, sebab kita melihat apa yang terjadi di Yaman sama halnya dengan kertindasan Karbala dan keberlepasan tangan umat dari Karbala.”
Dia menambahkan, “Di hari kiamat semua akan ditanya ihwal kebungkaman di depan kebengisan para penjahat terhadap bangsa Yaman,” ungkapnya.
Nasrallah mengapresiasi intensitas unjuk rasa warga Palestina di Gaza sebagai bentuk tekad mereka untuk tetap pantang menyerah kepada Israel.
Dia juga menegaskan simpatinya kepada rakyat Muslim Bahrain yang juga ditindas oleh penguasa negara ini dan negara-negara jirannya.
“Kami perbarui keberpihakan kami kepada rakyat Bahrain yang terdera kezaliman serta bersabar dalam upaya meraih hak, kebebasan, dan kehormatannya,” tuturnya.
Sekjen Hizbullah juga menyerukan dukungan kepada Republik Islam Iran di depan sanksi dan embargo AS.
Dia menyatakan, “Pemerintah AS berusaha memblokade Iran dan menekan berbagai negara agar memboikot minyak Iran. Iran diblokade karena bersiteguh kepada keislamannya, pantang tunduk kepada AS, dan menolak siapapun menjarah aset dan kekayaannya.”
Dia juga memastikan Iran dimusuhi oleh Barat karena berpihak kepada bangsa-bangsa lemah dan tertindas semisal Palestina dan Lebanon.
Dia menilai Israel gusar karena agenda kotornyanya di Timteng berantakan setelah semula berharap banyak dari krisis yang melanda Suriah dan Irak.
“Tapi angan-angan mereka sirna tertiup agin. Israel menyadari bahwa Poros Resistensi kini menjadi lebih tangguh, dan berbagai negara dan bangsa baru telah berada di lingkaran konfrontasi melawan Israel,” tegasnya.
Kepada Rezim Zionis Israel dia menegaskan, “Segala upaya kalian untuk mencegat telah berakhir, dan Poros Resistensi malah menjadi memiliki rudal-rudal cermat maupun non-cermat serta berbagai fasilitas persenjataan… Jika Israel memaksakan perang terhadap Lebanon maka ia akan mengalami apa yang tak diharapnya. Israel menyadari bahwa teknologi semata tidak akan dapat memenangi perang, dan unsur kemanusiaan tetaplah sangat penting.” (mm/alalam)