Perang Proksi Antara Saudi dan Emirat Di Aden, Ratusan Tewas Dan Luka

0
446

Aden, LiputanIslam.com –  Sekira 150 orang tewas dan luka yang beberapa di antaranya adalah warga sipil telah jatuh akibat kontak senjata antara pasukan kubu presiden tersingkir Yaman, Abd Mansour Hadi, yang pro-Arab Saudi di satu pihak dan pasukan Dewan Transisi Selatan yang pro-Uni Emirat Arab (UEA) di kota Aden, Yaman selatan, Minggu (28/1/2018).

Kontak senjata sengit pecah sejak Minggu pagi di sejumlah kawasan kota Aden. Sumber-sumber di lapangan menyebutkan bahwa pasukan pro-UEA di bawah komando Idrus Al-Zubaidi berhasil menguasai kawasan Khur Maksar, Ma’la dan Tawahi serta kamp militer Tarek dan Jawlah Al-Aqil di gerbang distrik Karitar dan kamp militer 20 di pantai Abyan, dan memperkuat posisi dan konsentrasinya di sejumlah kawasan lain.

Pasukan pro-UEA juga menguasai pangkalan militer Al-Naql yang berafiliasi dengan Garga Kepresidenan di distrik Khur Maksar, dan ada bantahan bahwa dari beberapa sumber bahwa pasukan ini juga menguasai markas Brigade 4 Garda Presiden.

Beberapa sumber anonim menyebutkan bahwa puluhan anggota pasukan pro-Hadi, satu di antaranya komandan Brigade Haidan, tertawan oleh pasukan pro-Emirat.  Selain itu, 30 orang bersenjata terbunuh dan 120 orang lain yang sebagian di antaranya warga sipil terluka.

Konfrontasi ini membuat Bandara Aden ditutup, beberapa jalur diblokir, dan kegiatan sehari-hari lumpuh di sebagian besar kawasan Aden.

Lembaga Dokter Lintas Batas di Aden mengaku telah menerima 90 korban luka dan tewas.  Lembaga ini melalui halaman Twitter-nya menyebutkan bahwa setelah kontak senjata berlangsung beberapa jam rumah sakit lembaga internasional ini menerima 86 korban luka dan empat korban tewas yang sebagian di antaranya perempuan.

Kepala pemerintahan Mansour Hadi, Talib bin Dagher, meminta pasukan koalisi pimpin Saudi segera campurtangan untuk menyelamatkan Aden. Dia juga menyatakan bahwa UEA adalah pemegang keputusan di kota-kota selatan dan negara ini pula yang menyokong “kudeta terhadap pemerintahan yang sah”.

Dia yang dikabarkan kabur dari Istana Al-Ma’ashiq menuju markas pasukan koalisi pimpinan Saudi mengingatkan kemungkinan meluasnya konfrontasi setelah pasukan Dewan Transisi Selatan menguasai beberapa distrik dan pangkalan militer. (mm/alalam)

DISKUSI: