PBB: ISIS Lakukan Kejahatan Perang di Irak
Berdasar laporan yang diterimanya, dia mengecam “pembunuhan berdarah dingin terhadap tentara di luar pertempuran, demikian pula terhadap warga sipil, termasuk para pemimpin agama dan penduduk yang terhubung dengan pemerintah” oleh ISIS dan semua geng yang terhubung dengannya.
Menurut Pillay, para ekstrimis telah mengeksekusi 13 pemuka agama di Mosul karena mereka menolak berbaiat kepada ISIS. Dia mengatakan bahwa ungkapan-ungkapan yang digunakan ISIS seperti “pembasmian ternak domba” serta tindakan provokatifnya untuk membangkitkan konflik sektarian menunjukkan bahwa mereka bertujuan memperparah kekacauan dan pertumpahan darah.
“Berdasar laporan yang telah dikuatkan dari berbagai sumber, tampak bahwa ratusan pria non-combatan telah dieksekusi selama lima hari terakhir. Mereka meliputi tentara yang sudah menyerah atau tertangkap, anggota wajib militer, polisi dan orang-orang lain yang terhubungan dengan pemerintah,” ungkap Pillay di Genewa Senin (17/6/2014).
Sembari mengakui belum ada data akurat mengenai jumlah korban dia menambahkan, “Tampaknya ada eksekusi berdarah dingin secara sistematis dan berantai yang sebagian besar dilakukan di berbagai lokasi di kawasan Tikrit. Hampir pasti berlevel kejahatan perang.”
Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut laporan mengenai pembunuhan itu “sangat mengganggu” serta menegaskan bahwa bahwa para pelakunya harus dibawa ke pengadilan. Dia juga menyayangkan adanya retorika sektarian di Irak serta mengingatkan bahwa hal itu dapat merebakkan konflik di seluruh kawasan Timur Tengah.
Ban mengapresiasi seruan Grand Ayatullah Sayyid Ali al-Sistani dan menyebutnya sebagai tokoh “yang sangat merepresentasikan suara kebijaksanaan dan akal yang berpengaruh”.
Senin (16/6/2014) juru bicara militer Irak, Letjen Qassim al-Musawi, membenarkan keontentikan foto-foto tersebut serta mengaku sudah mengetahui adanya kasus-kasus pembunuhan massal seperti itu di berbagai kawasan yang dicengkram ISIS.(mm/newsobserver/alsumaria)