Pasukan Suriah Usir ISIS Dari Kota Purbakala Palmyra, 300 Orang Terbunuh
Homs, LiputanIslam.com – Pasukan pemerintah Suriah berhasil merebut kembali berbagai kawasan yang diduduki pasukan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kota purbakala Palmyra di bagian tengah Suriah setelah terlibat kontak senjata sengit. Demikian dikatakan Gubernur Provinsi Homs, Suriah, Talal al-Barazi, kepada AFP, sebagaimana dikutip Rai al-Youm, Minggu (17/5).
“Serangan ISIS berhasil digagalkan dan mereka dapat disingkirkan dari berbagai arah di mana mereka sebelumnya berada di utara dan timur kota Tadmir (Palmyra) menyusul pendudukan mereka Sabtu kemarin,” katanya.
Dia menambahkan, “Pasukan Suriah juga berhasil merebut kembali bukit yang menghadap ke kota itu, demikian pula menara pemancar radio dan televisi di barat laut kota, serta enam barikade yang ada di pintu masuk kota. Sekarang keadaan di kota itu dan kawasan sekitarnya baik-baik saja.”
Menurut lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), Sabtu lalu ISIS dapat bergerak maju dan menguasai sebagian besar kawasan permukiman di bagian utara Palmyra melalui pertempuran sengit dengan tentara Suriah yang menjatuhkan sedikitnya 29 korban tewas di pihak ISIS dan 47 korban tewas dan luka di pihak tentara Suriah dan pasukan pertahanan rakyat yang mendukungnya.
Laporan lain dari Press TV yang juga mengutip keterangan SOHR menyebutkan sebanyak hampir 300 orang terbunuh dalam pertempuran yang berlangsung beberapa hari antara kedua belah pihak.
SOHR mencatat bahwa ratusan korban itu meliputi 115 teroris ISIS, 57 warga sipil dan 123 pasukan pro pemerintah Suriah.
Namun demikian, keterangan Gubernur Homs dilansir AFP menyebutkan bahwa korban tewas di pihak ISIS mencapai lebih dari 130 orang.
Dia juga mengatakan bahwa pasukan Suriah belakangan sedang melancarkan operasi pembersihan jalan dari bahan-bahan peledak, sementara jalan yang menghubungkan Palmyra dengan Homs sudah pulih.
Kota Palmyra terhitung sebagai kawasan strategis karena terletak di bagian tengah kawasan gurun Suriah yang berbatasan dengan provinsi Anbar, Irak, yang sebagian di antaranya dikuasai ISIS.
Dirjen Dinas Pelestarian Peninggalan Purbakala Suriah Ma’mun Abdulkarim mengaku lega setelah sempat tegang dan panik mendengar kabar terjadinya pertempuran sengit di sekitar Palmyra.
“Hari ini kami mendapat kabar baik, kami sangat lega,” katanya. Dia juga mengaku setiap jam selalu menghubungi para petugas konservasi purbakala Palmyra.
“Tidak ada kerusakan pada obyek-obyek peninggalan sejarah, namun ini tidak lantas mengatasi kecemasan kami,” pungkasnya. (mm)