Pakistan Ikut Keroyok Yaman? Ini Jawaban Menhannya
Sebagaimana dilaporkan situs The Nation, hal ini dia kemukakan saat akan menghadiri rapat Majelis Nasional di Islamabad, Jumat (27/3/2015).
Menurut The Nation, tak seperti klaim Arab Saudi bahwa lima negara Muslim, termasuk Mesir dan Pakistan, berminat untuk berpartisipasi dalam serangan pasukan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) terhadap Ansarullah , Asif menyatakan tidak ada keputusan demikian. Menurutnya, apa yang dimaksud Islamabad ialah bahwa Pakistan akan membela Arab Saudi apabila kedaulatan dan integritasnya terusik.
Dia menekankan bahwa semua konflik di Dunia Islam harus diselesaikan, dan Pakistan siap menjadi “fasilitator” untuk penyelesaian itu.
“Alih-alih memperparah situasi dengan berpartisipasi di dalamnya, Pakistan justru harus mengupayakan apa yang dapat mencegahnya demi persatuan dunia Islam… Pakistan siap untuk mengadopsi peran apa saja yang diperlukan untuk memfasilitasi penghentian konflik di dunia Islam,” ujar Asif.
“Kami tidak akan ambil bagian dalam konflik apapun yang dapat menimbulkan perpecahan di dunia Islam… Kami ingin masalah diselesaikan di foum bersama di mana dunia Muslim atau Liga Arab dilibatkan…Kebutuhan yang mendesak saat ini adalah persatuan dan solidaritas, bukan perpecahan,” lanjutnya.
Dalam sidang dewan tinggi pemerintah dan angkatan bersenjata Pakistan yang dihadiri oleh perdana menteri dan panglima angkatan bersenjata Pakistan Kamis malam (26/3/2015) lalu telah diambil keputusan supaya Menhan Pakistan berkunjung ke Riyadh, Jumat, namun kunjungan itu untuk sementara ini diurungkan sehingga menjadi pertanda bahwa Pakistan tampaknya berpikir ulang untuk menuruti ajakan Saudi untuk mengeroyok Yaman. (mm)