Nirawak Ansarullah Dinilai Kian Mengancam Saudi dan UEA
London, LiputanIslam.com – Surat kabar Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa kemampuan militer kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman mengalami perkembangan signifikan dan semakin berbahaya bagi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, Ansarullah bergerak dari penggunaan pesawat skala kecil untuk mengembangkan pesawat versi lebih besar yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai “pusawat udara tak berawak” atau X-UAV, yang mampu menempuh jarak lebih dari 1400 kilometer, sehingga menjangkau Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dan Abu Dhabi, ibu kota UEA.
WSJ menjelaskan bahwa akurasi dan jarak tempuh serangan nirawak Ansarullah terhadap lawan mereka melebihi apa yang diakui secara resmi oleh AS dan aliansi Arab pimpinan Saudi.
Mengutip pernyataan seorang pejabat AS, WSJ menambahkan, “Arab Saudi dan UEA telah berinvestasi secara signifikan dalam produksi teknologi anti-pesawat, tetapi relatif mudahnya produksi senjata ini membuatnya sulit untuk dilawan.”
Laporan WSJ tersebut sesuai dengan pernyataan pemimpin Ansarullah Abdul-Malik Badruddin al-Houthi sebelumnya bahwa kemampuan militer Yaman terus berkembang di semua bidang darat, laut dan udara.
Al-Houthi mengatakan bahwa aliansi Saudi mengerahkan segenap upayanya karena sudah mengalami frustrasi akibat ketidakmampuannya menduduki Yaman, dan mereka juga melihat kesolidan sikap orang-orang Yaman.
“Musuh menjalankan permainannya pada tingkat ekonomi secara maksimal, tetapi betapa mereka gagal meruntuhkan kehendak bangsa Yaman.”
Pemimpin Ansarullah memperingatkan aliansi pimpinan Saudi bahwa jika di kota Hodeidah terjadi eskalasi maka balasannya akan menjangkau kedalaman wilayah Saudi dan UEA.
Dia juga menegaskan bahwa perlindungan politik AS dan dukungan Rezim Zionis Israel kepada aliansi Saudi tidak memberi mereka legitimasi, dan tidak seorang pun di dunia berhak menjarah Yaman dan menghalalkan darah bangsa Yaman. (mm/alalam)