Nasrallah: AS Dan Saudi Percuma Bertaruh Dengan Aksi Demo Di Iran
Teheran, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengomentari reaksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap maraknya aksi demo protes di Iran dalam satu pekan terakhir.
Dalam wawancara dengan TV Al-Mayadeen, Rabu (3/1/2018), dia menyatakan bahwa Trump akan kecewa pada tindakannya bertaruh dengan aksi demo tersebut, dan tak ada sesuatu yang perlu dicemaskan oleh Poros Resistensi dari peristiwa itu.
“Angan-angan Trump percuma, demikian pula angan-angan wakil dan dubesnya di Dewan Keamanan PBB, angan-angan Netanyahu (Perdana Menteri Israel), angan-angan para pejabat Saudi, dan angan-angan semua orang yang bertaruh bahwa aksi protes itu akan membesar lalu menyebabkan tergulingnya pemerintahan atau terjadinya kekacauan di Iran,” ujarnya.
Nasrallah memastikan ada kekuatan-kekuatan politik yang menunggangi unjuk rasa dan mengarahkannya kepada isu politik, namun “para pemimpin Iran tenang dalam menghadapi krisis ini, dan dapat menyisihkan para perusuh dari para pemrotes.”
Sekjen Hizbullah menyatakan bahwa aksi-aksi protes di Iran tidaklah besar, melainkan terlihat besar karena ada upaya para perusuh dan campurtangan asing, dan dalam hal ini AS dan Saudi ikut bermain dan berselancar di atas gelombang aksi tersebut. Karena itu dia memastikan Poros Resistensi tidak akan terpengaruh pada konten pemberitaan media Barat mengenai aksi demo di Iran.
Menurutnya, mayoritas rakyat mendukung kebijakan luar negeri para pemimpinnya.
“Sudah ada perkiraan intelijen Amerika dan Israel yang menekankan bahwa segala sesuatu (yang menguntungkan AS dan Israel) sudah berakhir di Iran,” katanya.
Mengenai keputusan Trump mengakui kota Al-Quds (Yerussalem) sebagai ibu kota Israel, Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa keputusan ini justru akan berujung pada tamatnya riwayat Israel dan merupakan pukulan telak bagi proses perundingan damai Palestina-Israel.
Dia menyatakan bahwa dengan keputusan itu Trump tak segan-segan mengusik apa yang sudah menjadi kesepakatan seluruh umat Islam dan bahkan pula umat Kristiani.
Sekjen Hizbullah mengaku telah mengadakan pertemuan dengan delegasi faksi-faksi pejuang Palestina, termasuk dengan gerakan Fatah, dan tema yang dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan ini adalah penggalangan intifada di dalam di luar wilayah Palestina demi Al-Quds yang menjadi inti pembicaraan.
Nasrallah menegaskan bahwa Palestina harus didukung bukan hanya dengan dana, melainkan juga dengan senjata secara kontinyu dan bukan hanya sebagai reaksi atas keputusan Trump. (mm/rayalyoum)