Mundur Dari Militer, al-Sisi Resmi Calonkan Diri Sebagai Presiden Mesir
Lebih lanjut dia memilih menggunakan bahasa Arab informal Mesir dan mengatakan, “Saat ini adalah momen yang sangat penting bagi saya. Saya pertama kali mengenakan seragam militer pada tahun 1970, yakni sekitar 45 tahun silam dan saya merasa bangga mengenakan seragam pertahanan tanah air. Tapi sekarangpun saya menanggalkan seragam ini tak lain juga demi membela tanah air.”
Dia menambahkan, “Dengan segala kerendahan saya menghadap Anda semua bersama tekad saya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Mesir.”
Al-Sisi kemudian mengungkapkan pandangannya bahwa bangsa Mesir tengah menghadapi beban persoalan yang sangat berat dari segi ekonomi, sosial, politik dan keamanan. Dalam masalah keamanan dia berjanji untuk terus memerangi terorisme. “Kita semua terancam oleh para teroris dari pihak-pihak yang berusaha menghancurkan kehidupan, keselamatan dan keamanan kita. Memang, hari ini adalah hari terakhir saya mengenakan seragam militer, tapi saya akan tetap berperang setiap hari demi Mesir yang bersih dari ketakutan dan teror,” tutur al-Sisi.
Menanggapi pencalonan diri al-Sisi sebagai Presiden, tokoh kelompok Ikhwanul Muslimin Ibrahim Munir mengatakan kepada AFP, “Dia memimpin kudeta untuk menjadi presiden. Dialah orang yang setiap hari membunuh sejak berhasil melakukan kudeta.” Ibrahim menambahkan, “Situasi tidak mungkin akan stabil atau aman di bawah kepresiden Abdul Fatah al-Sisi.”
Tayangan pencalonan diri al-Sisi sebagai presiden juga disusul dengan aksi unjuk rasa puluhan pendukung presiden Mesir terguling, Mohammad Morsi, di kawasan Atlas di kota Aswan. Namun tak lama kemudian aksi mereka dibubarkan oleh aparat keamanan yang datang menembakkan peluru-peluru gas air mata. (alarabiya/afp/gateahram)