Militer Iran Menyatakan Tidak Mungkin Akan Bekerjasama Dengan AS
Menurut laporan TV al-Alam, hal itu dikemukakan Firouzabadi dalam wawancara dengan kantor berita resmi Iran, IRNA, Rabu (18/6/2014).
Kerjasama antara Iran dan AS tidak akan pernah terjadi selamanya, dan (kerjasama) ini sama sekali tidak bermakna,” ungkap Firouzabadi.
Sembari menyatakan prihatin atas gejolak terorisme yang terjadi di Irak dalam beberapa hari terakhir ini, dia juga mengingatkan bahwa ISIS adalah produk AS.
“Kelompok ISIS diciptakan oleh Hillary Clinton di kawasan ketika dia menjabat sebagai menteri luar negeri AS.
Sebelumnya, Mayjen Hassan Firouzabadi juga menyatakan bahwa pemerintah, angkatan bersenjata dan rakyat Irak dapat mengatasi kekacauan yang ditimbulkan oleh gerilyawan ISIS.
Mengenai kemungkinan bercokolnya lagi tentara AS di Irak, Mayjen Firouzabadi mengatakan bahwa campur tangan militer AS di Irak tidak mungkin memiliki tujuan sehat, terutama terkait hasil pemilu Irak.
“Air mata buaya AS tidak perlu digubris karena negara agresor ini getol mendukung komplotan teroris di kawasan,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani di hari yang sama. Dia menyatakan bangsa Iran tentu tidak akan pernah ragu membela tempat-tempat suci kaum Syiah, namun bangsa Irak sendiri juga tidak akan diam di depan aksi para teroris.
“Negara-negara besar dan para teroris harus tahu bahwa bangsa Iran tidak akan segan-segan membela tempat-tempat suci di Irak,” ungkapnya di hadapan masyarakat provinsi Larestan, Iran. “Namun,” lanjutnya, “umat Islam Irak sendiri, baik Syiah maupun Sunni, siap melakukan segala bentuk pengorbanan demi membela tanah airnya di depan terorisme dan para teroris.” (mm)