Menteri Kehakiman Turki: Kasus Khashoggi Mendunia, Tak Bisa Ditutupi Lagi

0
458

Ankara, LiputanIslam.com –  Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul mengingatkan bahwa kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Kamal Khashoggi di konsulat negaranya di Istanbul, Turki, sudah mendunia sehingga siapapun tak dapat lagi menutupinya atau lari dari tanggungjawab.

Kepada wartawan, Kamis (1/11/2018), dia mengaku sedang menunggu jawaban dari pemerintah Saudi untuk beberapa pertanyaan yang telah diajukan, dan Kejaksaan Turki belum mendapat jawaban dari Jaksa Agung Saudi meskipun sudah mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepadanya terkait dengan pembunuhan Khashoggi.

Mengenai kemungkinan kunjungan Jaksa Agung Saudi ke Istanbul, dia mengatakan, “Ini kembali kepada penilaian kejaksaan, tapi saya kira ini tidak akan relevan, karena tempat kejadian kejahatan ini ada di Turki, dan saya kira tidak akan benar memasuki tahap lain sebelum ada jawaban atas pertanyataan Turki.”

Dia menekankan bahwa pengadilan Turki akan melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mendapatkan jawaban yang telah diajukan kepada Saudi itu.

Menurutnya, berbagai informasi yang didapat oleh kejaksaan di Istanbul memastikan Khashoggi telah dibunuh dengan cara sadis, dan pengadilan Turki berkompeten untuk menyingkap semua rincian kasus ini.

“Adanya para tersangka pembunuhan di Saudi masih menjadi beberapa pertanyaan yang belum terjawab mengenai keterbunuhan Khashoggi. Karena itu pihak Saudi hendaknya mendukung penyelidikan yang sedang dilakukan untuk ini,” ujar Abdulhamit Gul.

Dia menambahkan, “Ankara telah mengajukan permintaan kepada otoritas Saudi untuk penyerahan para tersangka, dan menunggu respon Riyadh atas permintaan ini.”

Dia mengingatkan bahwa khalayak dunia sudah tak sabar lagi menunggu terungkapnya seluruh seluk kasus pembunuhan Khashoggi, dan berbagai pihak terkait di Turki masih melanjutkan penyelidikannya.

Rabu lalu Kejaksaan Turki di Istanbul menyatakan Khashoggi dicekik sebelum di mutilasi dan dihancurkan segera setelah memasuki gedung konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.

Setelah bungkam selama 18 hari Saudi akhirnya mengakui Khashoggi terbunuh di konsulatnya di Istanbul “akibat perkelahian”, dan mengaku telah menahan 18 orang Saudi untuk diperiksa, namun tidak menyebutkan di mana mayat Khashoggi berada.

Klaim resmi Saudi mengenai terjadinya perkelahian itu diragukan oleh banyak orang, karena berkontradiksi dengan laporan informal Saudi sendiri bahwa “sebuah kelompok yang terdiri dari 15 orang Saudi telah dikirim ke Istanbul untuk menemui, mengingatkan, dan menculik Khashoggi, sebelum membunuhnya dengan cara mencekiknya dalam sebuah pertengkaran setelah dia melawan.” (mm/raialyoum)

DISKUSI: