Washington, LiputanIslam.com – Para pejabat Gedung Putih, Jumat 913/4/2018), mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta kepada para penasehat militernya menyetujui serangan balasan sengit terhadap pemerintah Suriah terkait tuduhan penggunaan senjata kimia oleh tentara Suriah di kota Douma, Ghouta Timur.
Koran Wall Street Journal mengutip keterangan para pejabat anonim itu bahwa Trump tidak beruntung karena para penasehat militernya sampai sekarang masih mengajukan opsi-opsi yang terbatas.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Menhan James Mattis Trump menginginkan serangan yang tidak hanya menyasar Suriah melainkan juga mengganjar Rusia dan Iran. Menurut pejabat itu, Trump menghendaki supaya Mattis sedikit memperluas batasan.
Namun, kata pejabat lain Gedung Putih, Mattis keberatan dan mengingatkan bahwa AS membutuhkan strategi yang luas di Suriah, sedangkan serangan militer berpotensi menimbulkan konfrontasi yang sangat berbahaya dengan Rusia dan Iran.
Para pejabat Kemhan AS menyebutkan bahwa dalam dua hari terakhir telah ada dua kesempatan untuk menyerang Suriah, tapi Mattis menutup keduanya karena dia berpendapat bahwa serangan non-demonstrtatif akan dapat menimbulkan eskalasi berbahaya, terutama terkait dengan Rusia. (mm/rayalyoum)
Nakba, Akar Masalah Palestina
16/05/2022
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini