Malam Qadar, Penduduk Mosul Ratapi Puing Makam Nabi Yunus as
Di situ mereka menyalakan lilin dan menghabiskan malam-malam terakhir bulan suci Ramadhan untuk menandai kesedihan dan protes mereka terhadap vandalisme ISIS terhadap tempat-tempat yang sangat dimuliakan oleh umat Islam.
“Penduduk kota Mosul menghidupkan Malam Qadar dan malam-malam terakhir bulan Ramadhan di atas puing-puing Tal al-Taubah, yaitu komplek yang di dalamnya terdapat makam dan Masjid Agung Nabi Yunus as,” ujar sumber tersebut.
Dia menambahkan, “Penduduk menyalakan lilin-lilin di atas puing-puing bangunan masjid jami’ yang telah diledakkan pada Kamis sore lalu. Kaum wanita Mosul mengumumkan belasungkawa atas apa yang menimpa makam-makam religius di kota ini.”
Menurutnya, penduduk juga menggalang unjuk rasa memrotes vandalisme terhadap monumen-monumen kebudayaan dan keagamaan di Mosul.
“Penduduk Mosul memandang apa yang terjadi di kota mereka berupa penghancuran monumen-monumen religius sebagai konspirasi besar multinasional di tengah kebungkaman dunia Arab dan Islam,” tuturnya.
Jumat (25/7) sore ISIS meledakkan Masjid Nabi Sheit as dan makam Nabi Jirjis as di pusat kota Mosul. Sebelumnya, mereka meledakkan makam dan Masjid Agung Nabi Yunus as yang tergolong sebagai monumen keagamaan terbesar kota Mosul. Selain itu mereka juga meledakkan makam Imam Abul Ali dan bangunan Husainiyah. (mm)